dKonten.com, Pesawaran– Kerjasama Pemkab Pesawaran dan Badan Intelejen Negara dalam upaya mencapai target 70 persen Herd Immunity masyarakat Indonesia yang dicanangkan Presiden Joko Widodo menyasar daerah terpencil.
Kali ini melalui Dinas Kesehatan UPT Kecamatan Gedongtataan melakukan jemput bola dengan memberikan vaksinasi kepada ratusan warga yang di dusun kantong (dusun 8) Desa Bogorejo.
Feri, selaku pengawas dan pendamping kegiatan vaksinasi Dinas Kesahatan Pesawaran mengatakan, Pemkab Pesawaran bersama BIN menyiapkan 300 dosis Sinovak dan Astra Zeneca untuk tahap satu dan dua.
“Kegiatan vaksinasi ini dilakukan oleh 11 vaksinator dari Dinas Kesehatan dan UPT Puskesmas Gedongtataan,” kata dia.
Menurut dia, dengan dibantu BIN langkah percepatan vaksinasi semakin terbantu karena masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk datang ke pusat desa untuk melakukan vaksinasi.
“Dengan kegiatan jemput bola ini masyarakat di dusun terpencil Desa Bogorejo ini sudah mendapatkan vaksin semua.”
“Sehingga, mempercepat program vaksinasi dari pemerintah, sebagai langkah pencegahan covid-19,” kata dia.
Dikatakan dia, kegiatan jemput bola ini akan terus dilakukan, sebagai upaya percepatan vaksin dan juga sebagai upaya memberikan kemudahan bagi masyarakat terpencil atau pelosok.
Ditempat yang sama, Surawan, Pj. Kades Bogorejo mengakui sangat terbantu dengan adanya vaksinasi di wilayah pelosok desa tersebut.
“Tentunya kami sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas kegiatan vaksinasi yang diadakan oleh pemerintah Pesawaran dan pihak BIN ini. Dengan kegiatan ini, mudah-mudahan bisa mempercepat program vaksinasi pemerintah terhadap masyarakat,” kata dia.
Hal senada disampaikan oleh Siti (25) warga setempat yang mengucapkan terima kasih atas vaksinasi di dusunnya tersebut.
Karena, akses yang jauh dan tidak adanya waktu lantaran mengurus rumah tangga, membuat dirinya tidak sempat hadir ke desa atau dusun induk untuk divaksin.
“Kalau deket (lokasi vaksin), kami tidak perlu repot, setelah vaksin kami masih bisa melakukan aktifitas sehari hari, tapi jika jauh, selain butuh biaya tambahan buat ngojek, di rumah tidak ada yang masak.”
“Dan juga, karena jarak rumah agak berjauhan, tadi ada yang diantar jemput oleh panitia, terimakasih banyak pokoknya,” kata dia.
Diketahui, dari pusat pemerintahan Desa Bogorejo, dusun 8 berada lumayan jauh, dan harus melalui perkebunan karet yang kondisi jalannya masih underlaugh dan terjal. Jarak yang ditempuh sekitar 3 km, dan jika menggunakan jasa ojek, warga meski merogoh kocek sekitar Rp30 ribu sekali pulang pergi. (**)
Bambang T