Digital Mindset, Sudah Siapkah Kita?

Pinterest LinkedIn Tumblr +

dkonten.com, digital – Keberhasilan transformasi digital tidak dinilai dari seberapa besarnya investasi di bidang teknologi, tapi justru pada pola pikir masing-masing individunya.

Kita contohkan pada kasus berikut ini, misalnya ada dua nama yaitu Ibu Rita & Ibu Nina. ibu Rita adalah contoh kasus yang sempat viral karena Ia adalah pengguna aplikasi penjualan Oranye yang digunakannya berbelanja. Suatu saat Ia menggunakan COD dan komplain pada kurir karena pesanan tak sesuai usai membukanya. Ia pun marah & mengembalikan barangnya pada kurir pengantar.

Sedangkan Ibu Nina tak kunjung bisa menggunakan aplikasi taksi online. Ia meminta bantuan secara rutin pada anaknya untuk memesankannya, hingga Ibu Nina berhasil hingga tujuannya.

Kedua contoh diatas kerap kita temukan dalam keseharian, diantara ibu Rita dan ibu Nina manakah yang memiliki Digital Mindset yang baik? Contoh ini adalah contoh sederhana ketika sering kali kita mengidentikkan transformasi digital dengan hanya fokus pada digitasi atau digitalisasi, atau kemampuan yang lebih jauh seperti coding atau programming. Padahal transformasi digital itu titik beratnya adalah pada penguasaan individu untuk memiliki pergeseran perilaku atas dasar memiliki Digital Mindset.

Dua komponen utama Digital Mindset, komponen kognitif & tindakan. Komponen kognitif mengacu pada pengetahuan dan komponen tindakan terkait penerimaan atau penolakan serta penggunaan teknologi digital.

Keputusan tersebut didasarkan pada komponen kognitif yang dimiliki individu tentang teknologi digital. Di dalam digital mindset, faktor keyakinan jadi salah satu faktor yang membuat seseorang mampu & mau belajar teknologi baru.

Ciri utama digital mindset ialah fleksibilitas & kemampuan mengadopsi teknologi dengan beragam cara kolaboratif agar tujuannya tercapai.

Contoh ke dua, walau sang Ibu tak bisa menggunakan teknologi Ia mampu melakukan proses kolaborasi hingga Ia dapat mencapai tujuannya.Ia bisa dikatakan sukses di era digital, sesuai dengan semangat Digital Mindset yakni individu/kelompok yang dapat menjalankan hidupnya dengan baik di era digital.

BACA JUGA  Freelancer, Studio Desain atau Agensi? Temukan Layanan yang Cocok Bagi Bisnismu

Sedangkan Ibu Rita, kita tak perlu ikut-ikutan menghujat kegagal-pahamannya memahami dunia digital meski Ia bisa menggunakan aplikasinya. Tugas kita adalah menjadi fasilitator perubahan, hadir untuk menemani proses transformasi sekeliling hingga kita bersama dapat beriringan bersama mengarungi keberhasilan era digital.

Sumber : www.dwipurnomo.id

[mc4wp_form id=”5165″]

Share.

About Author

I am a Full-Stack Developer who loves to translate designs files into Website and Application, Based in Bandar Lampung - Indonesia

Comments are closed.