dkonten.com, Parenting – Orang dewasa sudah bisa menentukan sendiri bahasa cinta yang paling sesuai untuk dirinya, sedangkan anak memiliki preferensi yang berbeda dalam menerima bentuk perhatian dan kasih sayang orang tuanya.
Berdasarkan teori di dalam buku The 5 Love Languages of Children karangan Gary Chapman, Ph.D., bahwa terdapat lima bahasa cinta anak yaitu : art of service (anak kita layani), word of affirmation (pujian), gift (hadiah), quality time, dan sentuhan fisik. Berikut penjelasannya
1. Art of service (anak kita layani)
Anak seringkali suka meminta orang tua untuk mengambilkan mainan, membantu memperbaiki mainannya yang rusak, memakaikan baju secara terus menerus, mungkin anak memiliki preferensi bahasa cinta art of service.
Kita sebagai orang tua kadang sering merasa lelah merasa menjadi pembantu anak terus menerus atau malah melabeli anak dengan predikat manja karena suka minta tolong terus menerus. Kita harus menyadari, bahwa mungkin ini adalah cara sederhana anak untuk meminta dicintai sesuai dengan preferensi bahasa cintanya.
Tindakan art of service terbaik yang bisa diberikan ke anak adalah dengan membimbing anak dan mengajari sesuatu step by step sambil terus mendorong anak menjadi mandiri.
Jika anak anak sudah mulai terbiasa mandiri tetapi ingin tetap minta tolong, coba temani anak sambil dorong dia untuk menyelesaikan pekerjaannya secara mandiri.
2. Word of affirmation (pujian)
Kepada para orang tua hindari mengatakan seperti ini, “jika kamu tidak membereskan mainanmu sendiri, nanti ibu tidak sayang kamu lagi.” atau kalimat lainnya yang sejenis. Ini bisa mematahkan hati anak dan menganggap bahwa orang tua mencintai anak dengan syarat.
Jadikan kata-kata pujian sebagai jaminannya, seperti memberikan catatan kecil bertuliskan I love you nak di kotak makan anak atau memberikan ucapan anak pintar atau baik ketika anak berhasil menyelesaikan pekerjaan rumah.
Jika anak seringkali berkata I love you ibu atau papa adalah papa terhebat di dunia, disaat yang tak terduga, bisa jadi ini adalah bahasa cinta anak word of affirmation atau pujian.
3. Gift (hadiah)
Jika anak suka berbagi makanan ke teman-temannya, bisa jadi bahasa cinta mereka adalah gift atau hadiah.
Tidak melulu soal memberi hadiah mainan, orang tua bisa memberi hadiah dengan cara sederhana dan tidak perlu mahal.
4. Quality Time
Anak-anak sangat merasa dicintai ketika orang tua selalu hadir bersama mereka. Bisa jadi bahasa cinta anak adalah quality time.
Bukan sekedar raga orang tua di sekitar anak, tetapi orang tua mengajak bermain dan memberikan perhatian penuh ke anak. Menurut penelitian, 10-15 menit fokus bersama anak dan berkomunikasi dengan mereka tanpa gangguan cukup untuk memenuhi tangki cinta anak.
5. Sentuhan fisik
Salah satu bahasa cinta yang diinginkan anak adalah sentuhan fisik.
Maka tunjukkan cinta kita kepada anak lewat banyak sentuhan, seperti membelai rambut anak, memeluk anak atau menggandeng anak saat berjalan.
Hindari cara menghukum anak dengan menolak untuk menggandeng anak atau meninggalkannya di tempat umum, karena hal itu bisa melukai hati anak dan membuatnya merasa tidak berharga.
Itulah tadi kelima bahasa cinta yang bisa orang tua amati pada anak.
Meski pada akhirnya sudah mengetahui preferensi bahasa cinta anak, orang tua tetap diajak untuk menunjukkan ekspresi mencintai lewat kelima bahasa tersebut, karena memang anak tetap membutuhkannya.