dKonten.com, Wisata – Tidak hanya Batu Lapis yang indah dan takjub dipandang. Lampung Selatan pun memiliki Pulau Mengkudu yang lokasinya tidak jauh dari Batu Lapis.
Memiliki luas kurang lebih 2 hektare. Tahun 1980an masih banyak ditemukan tanaman dengan Buah Mengkudu di lokasi. Kini tinggal tanaman Bakau saja.
Bagi Anda yang senang snorkeling atau berenang, Pulau Mengkudu menjanjikan kepuasan dan sensasi tersendiri. Kejernihan bawah laut dan karangnya yang masih terjaga juga menjadi nilai tambah Pulau ini. Tunggu apalagi. Yuuk rencanakan akhir pekan Anda untuk ke lokasi.
Ina, salah satu pengunjung, berpesan kepada masyarakat yang ingin berkunjung ke Pulau Mengkudu jangan sampai diurungkan. “Buat yang belum kesini. Kesini lah biar gak penasaran. Selama ini mungkin hanya lihat di media sosial tapi kesini mungkin akan membuat rasa penasaran hilang,” tandasnya.
Untuk menuju lokasi yang berada dari Rest Area Desa Kunjir dan Desa Batu Balak, Anda harus menggunakan jasa penyewaan perahu. Setiap orang dikenakan biaya Rp25 ribu hingga Rp30 ribu.
Perjalanan yang memakan waktu sekitar setengah jam untuk tiba di Pulau yang memiliki pasir timbul ini. Panorama khas keindahan pantai dengan air laut yang jernih pun tersajikan.
Rata-rata pengunjung didominasi oleh remaja dan anak baru gede begitu juga pasangan muda-mudi. Tidak ketinggalan seperti yang tersebar di media sosial, pengunjung memanfaatkan pasir timbul untuk sekedar foto menandakan bahwa berada di lokasi.
Dalam areal Pulau Mengkudu juga terdapat warung yang dapat dimanfaatkan pengunjung. Air lautnya yang jernih juga dapat dimanfaatkan oleh anak-anak berenang.
Wakil Ketua Karang Taruna Desa Batu Balak Marjuli menuturkan. “Dulunya memang banyak tanaman Mengkudu. Waktu saya kecil tapi sekarang udah gak ada,” ungkap dia kepada dKonten.com.
Masih kata dia, Pulau Mengkudu dapat dikelilingi dari ujung ketemu awalnya sekitar 30 menit. “Kan luasnya sekitar 2 hektare, kalau berkeliling setengah jam selesai,” cerita dia.
Bantuan Pemerintah
Marjuli biasa disapa Juli ini mengharapkan adanya bantuan pemerintah dalam pengelolaan Pulau Mengkudu. “Selama ini masih swadaya masyarakat sini (Batu Balak). Seperti belum adanya toilet dan lainnya,” pintanya.
Sementara Munawaroh, pedagang di Pulau Mengkudu, menambahkan kalau kunjungan ke Pulau Mengkudu ramainya pada Sabtu dan Minggu. “Ramai pas hari libur juga. Kalau sehari bisa dapet Rp350 ribu pas ramai,” ungkap wanita yang berjualan tepat di Pulau Mengkudu.
Menurutnya, Pulau Mengkudu merupakan milik Haji Lihin. “Disini jam 5 aja masih banyak yang dateng. Biasanya pulang jualan jam 5 tapi kalau ada yang dateng bisa pas magrib,” bebernya.
Terpisah, Hadi Wibowo (28) salah satu pengunjung, membeberkan kalau Pulau Mengkudu masih biasa saja. “Seperti Pulau lainnya. Mungkin karena lebih sejuk dan tenang dan belum terlalu ramai saja,” ungkapnya.
Wiraswasta ini menerangkan lebih tertantang dengan perjalanannya. “Ada rencana sih pengen kesini lagi,” tutur dia diamini pasangannya.
Dia menambahkan kalau fasilitasnya masih minim. “Belum maksimal dari sarana. MCK dan mushola serta kebersihannya,” ucapnya. (*)