Memakai Pakaian Terbaik Ketika Bertemu Dengan Allah  SWT

Pinterest LinkedIn Tumblr +

dKonten.com, PesawaranKajian Jumat Berkah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

الحمدلله الصلاة والسلام على رسول لله، امابعد :

Pembaca yang dirahmati Allah SWT,

Shalat ibadah sakral yang menjadi  sarana khusus seorang muslim  bertemu dan berkomunikasi langsung  dengan Allah SWT .

Tidak ada sekat yang membatasi seseorang untuk bertemu, berdialog, dan mengungkapkan segenap perasaannya kepada Zat yang Maha suci.Tidak perlu perantara , tidak perlu status yang tinggi untuk bertemu dengan-Nya.Walaupun ia seorang pendosa besar, rakyat jelata, ataupun orang yang miskin papa, Allah akan tetap menerima kehadiran sang hamba dalam shalat dengan tangan terbuka .

Di sinilah shalat dimaknai sebagai bentuk komunikasi yang intens dan dekat anatara seorang hamba dengan Tuhannya.

Shalat adalah hubungan yang sangat kuat antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Seorang hamba berdiri menghadap Rabb semesta alam, bermunajat kepada-Nya, membaca firman-firman-Nya, berdzikir kepada-Nya, dan juga berdoa memohon kepada-Nya. Oleh karena itu, ketika seseorang mendirikan shalat, hendaknya dia berada dalam kondisi terbaik dan keadaan yang paling sempurna.

Syariat pun menggariskan bahwa seseorang yang hendak shalat harus suci badan, pakaian dan tempat shalatnya. Sebagaimana hal ini dibicarakan secara luas dalam kitab-kitab fiqih yang khusus membahas masalah ini.

Termasuk di antara penyempurna shalat adalah memakai pakaian terbaik, bukan “asal pakaian”.

Perkara ini termasuk yang dilalaikan oleh banyak kaum muslimin. Banyak di antara kaum muslimin yang melalaikannya, dan tidak memperhatikan sama sekali. Bahkan, shalat menjadi perkara remeh bagi sebagian kaum muslimin, dan berpindah dari perkara ibadah menjadi perkara adat kebiasaan.

Termasuk di antara adab yang perlu diperhatikan oleh orang yang hendak shalat adalah memakai pakaian terbaik dalam semua shalat, baik shalat wajib ataupun shalat sunnah.

BACA JUGA  Kapal Nelayan Terbalik, Satu Orang Selamat dan Tiga Orang Hilang

Maksud berpakaian tidak hanya sekedar menutup aurat kemudian selesai (cukup). Akan tetapi, maksud dari berpakaian adalah memperindah penampilan ketika berdiri di hadapan Rabb semesta alam.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap kali (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf [7]: 31)

Ayat ini adalah dalil kewajiban menutup aurat dengan memakai pakaian setiap kali mendirikan shalat. Pakaian merupakan salah satu nikmat Allah Ta’ala kepada hamba-Nya, karena dengan berpakaian, seseorang dapat menutup auratnya. Pakaian juga dapat memperindah penampilan seseorang. Yang demikian itu tidaklah terwujud kecuali dengan memakai pakaian yang bersih dan suci.

Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

ولهذه الآية، وما ورد في معناها من السنة، يستحب التجمل عند الصلاة، ولا سيما يوم الجمعة ويوم العيد، والطيب لأنه من الزينة، والسواك لأنه من تمام ذلك

“Dalam ayat ini dan juga dalil dari As-Sunnah yang semakna dengannya (terkandung faidah) dianjurkannya memperindah penampilan ketika shalat, lebih-lebih pada hari Jum’at dan hari raya (hari ‘id). (Juga dianjurkan) memakai wangi-wangian, karena hal itu termasuk dalam perhiasan, dan juga siwak, karena hal itu termasuk dalam perkara yang menyempurnakannya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 3: 402)

Dari sahabat Ibnu Umar Ra , Rasulullah Saw bersabda :

اذا صلى احدكم فليلبس ثوبيه، فإن الله احق من نرسم له

Artinya :” jika salah seorang di antara kalian shalat, pakailah dua pakaian. Karena Allah lebih berhak untuk mendapatkan penampilan yang terbaik (HR.Ath-tabrani dalam Al -Ausath 10:170 dan Al Baihaqi 2 : 236).

BACA JUGA  Tak Melulu Jadi Apoteker, Berikut Prospek Kerja Prodi Farmasi

Dalam hadits yang lain nabi Saw bersabda :

ان الله يحب ان يرى اثر نعمته على عبده

Artinya : ” Sesungguhnya Allah suka melihat tampaknya bekas nikmat Allah kepada hamba-Nya” (HR.Tirmizi no.2819 dan Annasa’i no.3605).

Ibnu ‘Abdil Barr rahimahullah berkata,

وَيَسْتَحِبُّونَ لِلْوَاحِدِ الْمُطِيقِ عَلَى الثِّيَابِ أَنْ يَتَجَمَّلَ فِي صَلَاتِهِ مَا اسْتَطَاعَ بِثِيَابِهِ وَطِيبِهِ وَسِوَاكِهِ

“Sesungguhnya para ulama menganjurkan bagi seseorang yang memiliki kemampuan untuk memperindah pakaiannya sesuai dengan kemampuannya, baik itu berkaitan dengan pakaian, wangi-wangian, dan juga siwak.” (At-Tamhiid, 6: 369)

Menurut jumhur ulama (mayoritas Ulama) katagori pakaian yang indah bagi laki laki untuk shalat harus memenuhi beberapa syarat diantaranya :

– Menutup aurat. Aurat laki laki adalah antara pusar dan lutut. Namun dalam shalat ditambahkan dengan menutup pada salah satu pundaknya.

– kainya tidak terlalu tipis(transparan) sehingga terlihat warna kulit aurat yang ditutupinya,

– pakaian tidak terlalu sempit sehingga membentuk lekuk aurat yang ditutupinya,

– pakaian tersebut tidak menyerupai pakaian khas wanita,

–  ada kutamaan kainnya berwarna putih,  bukan sutra, ,dan  benar benar bersumber dari sumber yang halal.

Sebagaimana dijelaskan dalam petikan hadits Nabi Saw riwayat Muslim dari Abu Hurairah Ra :

يا ايها الناس ان الله طيب لا يقبل الا طيبا

Artinya : ” Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak akan menerima sesuatu , melainkan yang baik”.

Sementara untuk perempuan , mengenai batasannya , Rasulallah Saw pernah menjelaskan , ” Semua tubuh perempuan itu tertutup kecuali wajah dan telapak tangan ” (HR.Abu Daud )

Allah SWT melalui firman-Nya surat Al a’raf ayat 31 , menginginkan agar hamba- hamba-Nya menggunakan pakaian terbaik mereka  saat hendak bertemu dangan-Nya.  Hal ini sebagai adab sekaligus untuk mempersiapkan diri agar khusu’ dalam  shalat mereka sebagai sarana bertemu dengan Sang Khaliq.

BACA JUGA  Sambut Ramadhan, Makin Efisien Memasak dengan MODENA Freestanding Cooker FC 5942 S

Karena sungguh masuk akal, saat Allah SWT meminta kepada kita untuk mengenakan pakaian yang bersih, suci, dan indah saat hendak menghadap-Nya.
Tidakkah kita mengenakan pakaian terbaik kita saat diundang  Sang Maha Pencipta demi mengangkat kehormatan kita sebagai hamba-Nya ?…Bila ketika kita hendak menghadiri undangan pejabat setingkat camat atau bupati pun, kita terbiasa mengenakan pakaian terbaik yang kita punya, apalagi saat kita menghadiri undangan Allah SWT , Sang Maha Mulia .

Hendaknya setiap muslim ( kita) yang hendak menunaikan shalat sadar diri , akan bertemu dengan siapa dan harus seperti apa . Meskinya kita kenakan pakaian yang paling terbaik dan terindah dari semua pakaian yang kita punya , sesuai dengan yang  dituntunkan oleh syariat-Nya .  Wallahu A’lam.

Kiranya Allah SWT selalu menganugerahkan taufik dan hidayah-Nya  kepada kita, keluarga, dan orang  orang yang kita cintai untuk senantiasa memberikan pengabdian yang terbaik dalam hidup kita kepada Allah SWT ,aamiin.

Mari kita awali hari ini dengan berbagi kebaikan dengan share kajian ini kepada sesama. Kiranya menjadi amal shalih bagi kita , memiliki kebaikan ,  dan manfaat bagi sesama. Aamiin.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Pesawaran
19 Februari  2021
Al-Faqir : Aby Sugeng Alfadhillah

Share.

About Author

Comments are closed.