Panorama Alam Danau Hijau di Ulu Belu, Tanggamus

Pinterest LinkedIn Tumblr +

dKonten.com, Tanggamus – Potensi wisata di Tanggamus yang memesona mulai dari Teluk Kiluan, Air Terjun Way Lalaan, Bendungan Batutegi, hingga Dam Margo Tirto. Baik yang berupa buatan maupun wisata alam.

Salah satunya Danau Hijau yang terbentuk karena proses alam. Danau yang berada di Ulu Belu, Tanggamus ini tidak diketahui secara pasti kapan mulai ada.

Pengembangan kawasan panas bumi di Ulu Belu, Tanggamus membuat sejumlah daerah di sekitar terbuka akses jalannya. Hal ini juga membuat Danau Hijau yang tadinya tidak terlihat karena tertutup ilalang pun nampak dari jalan.

Bila Anda yang ingin wisata panorama alam mungkin Danau Hijau salah satu referensinya. Untuk menempuhnya ke lokasi, dari Bandar Lampung sekitar 3 jam melewati Jalan Lintas Barat Pesawaran – Pringsewu dan tepat di Gisting memang tidak ada petunjuk ke lokasi.

Tapi jangan khawatir Anda dapat bertanya kepada warga sekitar untuk menuju Ulu Belu, Tanggamus. Sepanjang perjalanan setelah melewati Gisting mata Anda akan melihat dataran tinggi berupa kanan kiri tebing atau jurang secara bergantian.

Jalan yang telah beraspal dengan banyaknya tikungan S akan sering kali Anda jumpai. Kewaspadaan dalam berkendara patut menjadi perhatian Anda dan usahakan isi bahan bakar kendaraan hingga penuh ketika telah melewati Gisting. Karena kios sangat jarang apalagi SPBU dalam perjalanan menuju Desa Pagar Alam tidak ada sekali.

Udara segar dan dingin juga terasa sepanjang perjalanan. Nantinya Anda juga akan menemui bangunan lokasi Pertamina Geothermal Energy. Dimana terdapat pipa gas bumi terbentang yang digunakan sebagai pembangkit listrik.

Lokasi yang memang baru dibuka Bulan Ramadhan tahun 2015 ini terdapat areal parkir kendaraan lumayan luas. Pengunjung tidak dikenakan biaya ketika masuk hanya membayar uang parkir saja. Adapun fasilitasnya juga terdapat saung lesehan yang memanjang dipinggir Danau. Warung dilokasi yang memang cuma satu-satunya tersebut dapat memesan makanan maupun minuman dengan harga relatif terjangkau.

BACA JUGA  Pemprov Lampung Terus Tingkatkan Layanan Terhadap Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Pemilik warung Lidia mengaku tidak mengetahui secara pasti Danau Hijau kapan adanya. “Tidak tahu kapan adanya tapi ini tempat memang baru dibuka puasa tahun ini,” ucap dia beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya, lokasi ini dahulu masih hutan belantara yang konon terdapat ular besar. “Disini kan dulunya semak belukar dan saat ada pembangunan dari Pertamina Geothermal Energy (PGE) jadi lokasinya terbuka semua,” cerita wanita yang mengaku orang Semendo ini.

Lidia menerangkan bahwa Danau Hijau dahulu disebut orang sebagai Gembuha. “Orang Semendo tahunya saat main ke Gembuha. Ya kesini dulunya,” tuturnya.

Ia pun tidak mengetahui kedalaman dari Danau Hijau tersebut. “Pernah waktu masukin kayu tidak ada sisa. Tercebur semuanya. Dibawahnya seperti ada lumpur hidup,” bebernya.

Masih kata dia, untuk kejadian orang tenggelam di lokasi belum pernah ada. “Tidak ada orang yang berniat menceburkan dirinya. Dahulu awal-awal ketika pagi airnya berbuih seperti adanya uap panas di dalamnya,” terangnya.

Lidia menambahkan lokasi Danau Hijau memang masih baru dan tidak dikelola oleh pemerintah daerah. “Baru-baru ini juga banyak wartawan kesini. Disini setiap sore ramainya dan hari libur juga selalu ramai,” tandasnya.

Penasaran dengan keindahan Danau Hijau dan perjalanannya?. Luangkan waktu akhir pekan Anda untuk nikmati kesegaran udara disekitar Danau. (*/AS)

Share.

About Author

Penggiat kegiatan alam bebas dan olahraga

Comments are closed.