dKonten.com, Bandar Lampung – Budidaya berbagai jenis ayam sudah sering ditemui dan salah satunya Ayam Ketawa. Mendengar namanya yang unik terdapat salah satu pelaku usaha bernama Jarot telah mengembangkan bisnis budidaya Ayam Ketawa ini dirumahnya sejak lama.
Jarot merupakan pengusaha Ayam Ketawa sejak tahun 2007, pria berusia 58 tahun ini merupakan seorang perantau yang berasal dari Kendari, Sulawesi Tenggara yang hobi terhadap Ayam Ketawa sejak tahun 1983. Berawal dari merantau, terbersit keinginan untuk menggeluti usahanya yang berlokasi di Jalan Imba Kesuma Ratu No.7 RT.06, Palang Besi, Kemiling, Bandar Lampung.
“Saya memang sangat hobi ternak Ayam Ketawa ini, sejak tahun 2007 saya mulai menggeluti bisnis ini. Awalnya saya merantau ke Lampung dari Kendari Sulawesi Tengah, kemudian saya ingin membangun usaha, ya sudah akhirnya saya tetapkan Ayam Ketawa ini sebagai usaha saya dirumah ini,” ungkapnya.
Prestasi Nasional dan Internasional
Jarot merupakan pensiunan TNI Angkatan Udara, untuk mengisi waktu senggangnya tersebut pria ini kerap kali mengikuti berbagai kejuaraan tingkat provinsi, tingkat nasional bahkan tingkat Internasional. Tidak sia-sia, kata dia, hampir seluruh kejuaraan nasional ataupun Internasional telah dicapai bersama Ayam Ketawa kesayangannya.
“Alhamdulillah prestasi sudah sampai nasional bahkan di Jambi kemarin itu kejuaraan Internasional, untuk nasional kemarin di Jakarta saya mendapatkan Juara 3 Kategori Dangdut dan di Jambi juga tingkat Internasional mendapat juara 3 juga kategori dangdut juga,” ujarnya.
Pria yang telah memiliki tiga orang anak ini mengatakan kejuaraan tingkat nasional terbagi atas tiga kategori diantaranya yakni kategori dangdut, kategori disko dan kategori selow. Setiap ayam memiliki karakter tersendiri sesuai dengan pola dasar suara ayam-ayam tersebut.
“Kalau dalam kompetisi ayam ketawa itu ada tiga kategori di nasional. Ada kategori dangdut, kategori disko dan kategori selow, nah setiap ayam itu memiliki karakter tersendiri suaranya, sesuai dengan pola dasar daripada ayam itu,” bebernya.
Jenis Ayam Ketawa yang dijual Jarot memiliki berbagai macam jenis, selain ayam ketawa berirama dangdut, disko dan selow, terdapat pula ayam yang bersuara langka di peternakan ayam miliknya yaitu ayam bersuara vampir.
“Memang sudah tidak banyak lagi ditempat ini, karena kemarin habis diborong, tapi semua jenis ayam ada kok disini. Mulai dari ayam dangdut, disko, selow saya ada. Ada ayam yang bersuara unik saya juga punya, suaranya itu mirip vampir jadi saya nyebutnya ya vampir hehe,” jelas dia sembari tertawa.
Jarot yang juga sebagai pekerja khusus ahli urut urat syaraf di Pemerintah Provinsi Lampung ini menerangkan tidak pernah melatih ayam-ayam untuk berbunyi dangdut, disko ataupun selow.
Ia hanya mengembangbiakan keturunan Ayam Ketawa, setiap ayam memiliki pola yang berbeda-beda dan jika induknya memiliki suara ketawa berirama dangdut anaknya belum tentu memiliki irama yang sama, untuk irama sudah ditentukan secara alamiah.
“Saya gak pernah ngelatih ayam-ayam ini untuk dibedakan kategori-kategorinya, jadi semua itu sesuai dengan pola dasar ayam tersebut. Ada juga indukannya itu suara dangdut kemudian anaknya belum tentu suaranya itu dangdut juga bisa jadi disko, yang terpenting itu merupakan ayam yang rasnya ayam ketawa kalau untuk suara itu sudah dari sananya,” paparnya.
Harga
Untuk klasifikasi harga, Jarot menentukan tingkatan harga tergantung usia ayam tersebut, untuk ayam ketawa berusia satu bulan dirinya mematok harga Rp450 ribu – Rp500 ribu, sedangkan untuk ayam yang usianya sudah menginjak 2-4 bulan dihargainya Rp1 juta – Rp1,5 juta, dan jika ayam tersebut sudah berusia lima bulan keatas harganya sesuai dengan kualitas ayam tersebut bisa mencapai kisaran Rp15 juta – Rp 125 juta.
“Harga tergantung usianya mas, kalau usia satu bulan harganya Rp450 ribu sampai dengan Rp500 ribu tapi kalau usianya dua sampai empat bulan itu harganya Rp1 juta sampai dengan Rp1,5 juta. Nah, kalau usianya sudah lima bulan sampai dengan dewasa harga jualnya tergantung kualitasnya, apalagi ayamnya sudah berprestasi bisa Rp15 juta atau bahkan pernah ada ayam yang harganya itu Rp125 juta,” bebernya.
Hingga kini Jarot telah memiliki Ayam Ketawa berbagai jenis kategori dengan total 25 ayam dan tepat disebelah rumahnya setiap hari minggu sering menggelar perlombaan tingkat provinsi atau hanya sekedar kumpul dengan pemilik Ayam Ketawa di daerah Lampung.
“Sudah sekitar 25 ayam itu, disebelah rumah ini sering tiap minggu ngadain kumpul-kumpul. Untuk temen-temen penggemar Ayam Ketawa dan sering juga diadain lomba biasanya satu bulan sekali tingkat provinsi Lampung aja,” imbuhnya.
Kini Jarot mengisi aktivitasnya dengan hobi yang positif dan menghasilkan pemasukan. Bulan depan Jarot akan mengikuti kompetisi tingkat nasional bersama ayam ketawanya di Jakarta tepatnya tanggal 13 Desember 2015 mendatang.
“Ya beginilah, sudah pensiun mau ngapain lagi, ini kan hobi sekaligus bisnis ya mas, dan sekarang-sekarang ini saya lagi mempersiapkan untuk ikut kompetisi ayam ketawa juga tingkat nasional di Jakarta 13 Desember bulan depan,” pungkasnya. (*/AK)