dkonten.com – Ketika kita berbicara tentang Full Stack, mungkin yang terlintas di pikiran adalah Full Stack Developer. Namun, tahukah kamu tentang Full Stack Designer? Apa sebenarnya yang dimaksud dengan designer ini? Apakah dia seorang designer serba bisa?
Dahulu, designer dan pengembang memiliki peran yang terpisah. Mereka jarang melakukan keduanya secara bersamaan. Namun, dengan perkembangan desain produk dan kolaborasi tim, banyak web designer saat ini mampu menggabungkan kemampuan desain UX dengan web development.
Jadi, apa karakteristik dari seorang Full Stack Designer? Apakah dia hanya seorang designer? Ataukah dia juga menguasai coding sambil tetap menjadi designer? Atau mungkin dia seorang designer sekaligus developer web?
Apa Itu Full Stack Designer?
Istilah Full Stack Developer mungkin lebih dikenal daripada Full Stack Designer. Namun, menjadi Full Stack tidak berarti harus melakukan semuanya. Secara khusus, Full Stack Designer mengacu pada seseorang yang memiliki keterampilan yang luas dan dapat menggunakannya untuk menyelesaikan desain atau pengembangan produk secara mandiri.
Ini berarti bahwa seorang Full Stack Designer dapat membangun konsep dasar sebuah proyek dan menyelesaikan seluruh pekerjaan terkait desain dan pengembangan. Termasuk dalam hal ini adalah desain wireframe/prototype, desain visual, dan coding front-end, seperti HTML, CSS, dan JavaScript/jquery.
Kemunculan Full Stack Designer
Kehadiran Full Stack Designer tidak terjadi begitu saja. Dengan munculnya aplikasi seluler dan peningkatan kewirausahaan, banyak tim pengembangan kecil yang tidak bisa mengisi semua posisi secara penuh. Hal ini mendorong anggota tim untuk memiliki peran yang lebih luas. Kamu dapat melihat pengembang tidak hanya membuat kode, tetapi juga membuat prototipe dengan alat pembuatan prototipe seperti Figma, Adobe XD, Webflow dll.
Keuntungan Full Stack Designer
Salah satu keuntungan utama dari Full Stack Designer adalah pemikiran komprehensif. Dengan memahami pengembangan produk dan proses desain, mereka dapat memahami keterbatasan desain produk. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengendalikan ekspektasi terhadap desain produk dengan lebih baik. Keakraban mereka dengan proses juga membuat tim lebih nyaman dalam memahami detail pengembangan, pemasaran, dan pengalaman pengguna. Hal ini akan membuat kerja sama menjadi lebih lancar, mengurangi revisi yang tidak perlu, dan menghindari situasi yang tidak terduga.
Pentingnya Full Stack Designer
Seorang Full Stack Designer dapat menganalisis dan menyesuaikan pohon keterampilannya sesuai dengan kebutuhan. Mereka dapat dengan jelas memahami struktur produk, kemajuan proses desain dan pengembangan. Mereka adalah individu multi-keterampilan yang dapat menggunakan pengalaman pengguna, pola desain, teknik, dan alat untuk menyelesaikan pengembangan produk. Hal ini membuat kemajuan lebih terstruktur dan produk lebih baik.
Apa yang Membuat Seorang Desainer Full Stack Menjadi Hebat?
Meskipun seorang Full Stack Designer tidak diharuskan menguasai semua hal dengan sempurna, mereka diharapkan memiliki pemahaman yang baik dalam berbagai bidang. Misalnya, dalam desain web, mereka harus bisa:
- Membantu manajer produk dalam perencanaan dasar proyek.
- Membuat wireframe, draf visual, dan prototipe dengan tingkat fidelitas rendah atau tinggi.
- Melakukan riset pengguna untuk memahami pengalaman pengguna.
- Memahami kode front-end seperti HTML, CSS, dan JavaScript.
- Berkomunikasi dengan pengembang untuk memastikan keselarasan antara front-end dan back-end.
Kesimpulan
Untuk menjadi Full Stack Designer yang baik, Kamu harus terus belajar dan mengembangkan keterampilan Kamu. Pilih industri dan arah yang tepat untuk mengikuti tren desain dan teknologi terbaru, serta pelajari pola dan alat baru. Dengan demikian, Kamu akan menjadi aset berharga bagi tim Kamu, baik sebagai anggota tim tetap maupun sebagai desainer lepas.