Bagaimana Mengubah Layanan Menjadi Suatu Produk dengan Produktisasi

Pinterest LinkedIn Tumblr +

dkonten.com, digital – Menjual layanan memberimu penghasilan yang menggiurkan. Entah kamu seorang freelancer atau konsultan, penghasilanmu tergantung pada jumlah klien.

Namun kelemahan dari menjual layanan adalah kamu akan terikat dengan waktumu. Bahkan ketika kamu memiliki beberapa karyawan yang bekerja untuk bisnismu, kamu hanya dapat melayani klien dalam jumlah tertentu. Ini membatasi peluangmu untuk mendapatkan peningkatan laba.

Salah satu cara untuk terbebas dari model ini adalah dengan membuat produk. Dengan pengemasan ulang layanan kamu sebagai produk, Kamu akan mampu untuk membesarkan bisnismu dan melayani lebih banyak klien tanpa mengorbankan waktu kamu.

Nah, produktisasi memungkinkan kamu untuk memanfaatkan keterampilan kreatifmu dan menyajikannya dalam suatu produk. Pengemasan ulang layananmu sebagai produk, di sisi lain, memungkinkan kamu dapat melayani lebih banyak klien dan memaksimalkan bisnis kreatifmu.

Pelajari cara kerja produktisasi dan bagaimana hal itu menguntungkan bisnismu.

Apa Artinya “Produktisasi” Layanan?

Image : Freepik.com

Definisi Produktisasi: “Memproduktisasi” layanan berarti membawa nilai, keahlian, dan saran yang kamu sediakan sebagai seorang konsultan atau freelancer, dan membuat suatu produk yang mengantarkan bagian dari nilai tersebut.

Berikut karakteristik yang harusnya dimiliki produkmu:

Bisa diukur – Menjual lima puluh unit produk harus setara dengan upaya atau biaya yang dihabiskan untuk menjual sepuluh unit. Untuk layanan jasa, kamu tidak bisa beranjak dari melayani dua klien ke lima puluh klien tanpa mengubah waktu atau uang yang kamu masukkan ke bisnismu.

Tidak Terikat Waktu – Baik kamu mendasarkan biaya layanan kamu per jam atau per proyek, kamu masih butuh untuk menginvestasikan waktu bagi pekerjaan untuk klien kamu. Untuk produk, selain dukungan pelanggan sesekali waktu, biasanya kamu tidak diharuskan menginvestasikan tambahan waktu atau tenaga untuk tiap setiap penjualan. Meskipun demikian, kamu akan membutuhkan waktu untuk membangun di awal dan memasarkan produknya.

Diproduksi Secara Massal – Daripada menyesuaikan pekerjaan untuk setiap kebutuhan klien secara khusus, kamu dapat membuat produk yang sama untuk semua pelanggan.

Berikut beberapa contoh yang mengikuti kriteria di atas:

Seorang fotografer produk mungkin masih mengambil foto untuk klien-klien perusahaan, tetapi dia bisa menaikkan skala bisnis yang dilakukannya dengan membuat dan menjual foto-foto stok. Idealnya, foto-foto stok tersebut haruslah memenuhi kebutuhan pasar targetnya terhadap materi-materi pemasaran mereka. Dia bisa menjual langsung kepada mereka melalui websitenya, atau lewat marketplace foto stok seperti Photodune sehingga lebih banyak pelanggan yang akan menemukan foto-fotonya. Ini bisa menghasilkan penghasilan tambahan, baik dia punya klien untuk fotografi ataupun tidak.

Nathan Barry memulai karir sebagai desainer aplikasi dan web, tetapi akhirnya berkembang ke membuat dan menjual buku tentang bidang tersebut. Sekarang, dia juga membuat Convert Kit, suatu aplikasi pemasaran email yang mengenakan biaya bulanan pada para pelanggan. Baik buku maupun perangkat lunak adalah produk yang bisa diukur skalanya.

5 Contoh Produktisasi: Produk Apa yang Bisa kamu Jual?

Saat ini kamu sudah akrab dengan istilah produktisasi dan apa yang bisa dilakukannya untuk bisnismu, berikut ini adalah beragam produk berbeda yang bisa kamu buat untuk para pelanggan kamu.

1. Kursus dan Tutorial

Sebagai penyedia layanan, kamu memiliki keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang bisa diajarkan pada orang lain. Itulah mengapa pembuatan kursus dan tutorial berbayar adalah cara yang populer bagi freelancer dan konsultan untuk mendapatkan pemasukan yang terukur. Kamu bisa mengajar kursus yang membagikan keahlian-keahlian ekstensif yang butuh lebih dari sekali lihat untuk mempelajarinya, atau kamu bisa mengajarkan tutorial yang lebih pendek untuk memungkinkan para pelangganmu belajar suatu keterampilan yang sangat khusus dalam waktu singkat.

BACA JUGA  Lima Tempat Nursery atau Taman Bunga di Bandar Lampung

Untuk menyampaikan kursus-kursus tersebut, kamu bisa menggunakan platform pembelajaran yang ada seperti Udemy atau Skillshare. Di sana juga merupakan platform pengajaran untuk bidang yang berbeda.

Bangun Website Untuk Mendistribusikan Kursusmu

Jika kamu ingin memiliki lebih banyak kontrol tentang cara menyajikan dan menjual kursus, kamu bisa menjalankan sistem pendukungnya sendiri. Kamu diharuskan untuk memilih suatu pemroses pembayaran, mengintegrasikannya dengan situs webmu, dan memiliki sistem aplikasi untuk menampilkan materi-materi kursus.

Kamu Bisa Mengenakan Harga Yang Lebih Tinggi Untuk Kursus

Hal terbaik tentang kursus dan tutorial adalah kamu hanya perlu mengorganisasikan ulang keterampilan-keterampilan yang telah dimiliki dan menyajikannya dengan cara yang bisa dipahami dan dilaksanakan untuk audiens kamu. Sebagai seseorang yang telah bekerja di bidang yang kamu ajarkan, kamu memiliki kredibilitas berdasarkan pengalaman dunia nyata dan riwayat klien kamu.

Kamu juga bisa mengenakan harga yang relatif tinggi untuk kursus yang didesain dengan baik, terutama jika kamu mengajar keterampilan untuk melejitkan potensi penghasilann bagi para profesional atau wirausahawan.

Namun demikian, membuat kursus terutama yang multi bagian sehingga butuh waktu berhari-hari atau berpekan-pekan untuk menyelesaikannya, bisa mensyaratkan banyak hal.

Misalnya adalah membuat dan memasarkan bisnis baru secara bersamaan.

2. Buku

Cara populer lainnya untuk mengemas layananmu sebagai produk adalah dengan buku. Buku membantu para pelangganmu untuk memecahkan masalah mereka dengan solusinya sendiri, dibandingkan solusi yang biasanya dilakukan kamu sebagai konsultan atau freelancer. Buku-buku tersebut bisa berbentuk buku elektronik, buku cetak, atau keduanya.

Mengapa Memulai Dengan Buku Untuk Mengemas Layanan Sebagai Produk?

Jika kamu ingin memproduktisasi pengalaman dan pengetahuan kamu secara langsung, buku adalah produk paling sederhana yang bisa dimanfaatkan. Kamu bisa membuat, menerbitkan, dan mulai menjual buku bahkan tanpa memanfaatkan keahlian dan bantuan orang lain.

Tantangan Dengan Membuat Buku

Salah satu kelemahan produktisasi dengan buku adalah akan cukup menantang jika kamu bukan sepenuhnya seorang penulis. Kamu punya pilihan untuk mempekerjakan seseorang penulis dengan kemungkinan biaya yang mahal, karena buku adalah proyek yang besar.

Tantangan yang mungkin kamu temui terkait buku adalah bahwa harga yang terbatas dibandingkan produk informasi lainnya. Sebagian besar buku adalah teks dan gambar, jadi seringkali dalam dolar dijual di kisaran harga dua digit. Terkadang, lebih rendah. Karena kursus bersifat kaya media, harga yang dikenakan bisa berkisar antara sekian ratus hingga beberapa ribu dolar.

Jika kamu membuat situs webmu sendiri untuk menjual buku-buku kamu, maka kamu bisa menawarkan paket berjenjang ini. Jika kamu membuat website sendiri dengan WordPress maka cari salah satu tema-tema teratas untuk penulis yang dilengkapi dengan dukungan WooCommerce.

3. Produk Berlisensi

Image : Unsplash.com

Kamu juga bisa menciptakan produk yang memungkinkan untuk menjual lisensi produk, daripada akses eksklusif ke produk itu sendiri. Contoh umumnya adalah fotografer yang menjual foto-foto stok. Berbagai profesi lainnya juga bisa melakukan hal tersebut, seperti programmer yang menjual skrip dan plugin, atau musisi dan audio engineer yang menjual lisensi pada audio dan musik mereka.

Untuk desainer, kamu bisa menjual lisensi pada apapun yang kamu buat, mulai font hingga grafik dan ilustrasi. Salah satu contoh adalah kartunis Mark Anderson. Selain menjual layanan untuk ilustrasi berbayar, dia juga telah memroduktisasi layanannya dengan melisensi tiap karya kartunnya dan menjual layanan berlangganan yang memungkinkan pelanggan mengunduh dan menggunakan karyanya.

BACA JUGA  Deadline Ketat dan Resiko Tinggi: Apa yang Membuat Profesi Programmer Menarik Bagi Anak Jaman Now?

Salah satu manfaat melisensi adalah kamu bisa mendapatkan penghasilan pasif dari sebuah produk untuk waktu yang sangat lama. Meskipun demikian, untuk mendapatkan aliran pemasukan yang lebih konsisten, Kamu membutuhkan sejumlah besar produk yang tersedia untuk dilisensi.

4. Template

Hampir sama dengan menjual produk lisensi adalah menjual produk template. Tanpa template, pelanggan seringkali melakukan perubahan, template dapat digunakan sebagai kerangka kerja awal.

Inilah yang terjadi dengan tema dan template situs web yang dijual di Themeforest, dan template grafik yang ditemukan di Graphicriver. Penulis juga dapat menjual template. Sebagai contoh, banyak copywriter yang menjual template-template surat, para pelanggan tinggal mengisi yang kosong dengan informasi yang sesuai dengan bisnis mereka, dan mereka mendapatkan salinan dengan harga rendah.

Hampir sama dengan pelisensian, memungkinkan juga untuk mendapatkan penghasilan pasif untuk waktu yang cukup lama. Salah satu kelemahannya adalah semakin banyak keahlian yang diperlukan dalam menggunakan templat kamu, semakin banyak dukungan yang harus kamu sediakan.

Apabila pelanggan yang membeli template surat dan penjualan mungkin bertanya untuk klarifikasi kepada copywriter yang menjualnya, pelanggan yang bukan programmer mungkin kesulitan memodifikasi template website. Perhatikan hal ini ketika kamu ingin merencanakan produkmu dalam jangka panjang.

5. Aplikasi

Kamu mungkin juga memutuskan untuk membuat dan menjual software. Ini bisa berbentuk aplikasi selular, perangkat lunak desktop yang bisa diunduh, atau aplikasi online. Satu pendekatan umum adalah dengan membuat Perangkat Lunak sebagai Layanan (Software-as-a-Service). Produk-produk Saas ini pada umumnya di-host di web dan membutuhkan pengguna untuk berlangganan dan menggunakannya.

Tantangan Membuat Aplikasi

Ketika membuat dan menjual aplikasi, akan ada banyak tantangan yang dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah betapa banyak waktu yang bisa dihabiskan dalam membuat aplikasi.

Karena pembuatan perangkat lunak adalah hal yang sangat teknis, kamu harus menjadi seorang programmer. Untuk mereka yang tidak memiliki latar belakang pemrograman, kamu akan membutuhkan untuk bekerjasama dengan rekan bisnis teknis, menyewa pengembang, atau belajar menulis kode. Semua solusi tersebut memiliki halangan yang kuat untuk dimasuki. Tidak seperti produk-produk lainnya dalam daftar ini, hampir tidak mungkin kamu bisa meluncurkan suatu aplikasi dalam satu bulan.

Pada akhirnya, mengembangkan, manintenance, dan memasarkan suatu aplikasi bisa cukup mahal. Kamu membutuhkan beragam infrastruktur teknologi, dibandingkan dengan sekedar menyediakan layanan untuk sejumlah klien. Mungkin kamu juga butuh mengalokasikan gajimu jika kamu ingin ada orang yang menyediakan dukungan pelanggan khusus dan pemeliharaan perangkat lunak.

Bagaimana Melangkah Dari Ide Ke End Produk

Begitu kamu menelusuri daftar produk-produk di atas, kamu akan mendapat gambaran yang lebih baik tentang tipe produk apa yang ingin kamu kejar. Langkah berikutnya adalah memperbaiki idenya dan menjadikannya lebih konkret.

Mempersempit Ide Produk

Di tahap ini, kamu harus memutuskan beberapa hal. Format produk, target pasar, dan masalah yang kamu coba pecahkan. Berikut adalah sejumlah pertanyaan untuk panduan yang bisa kamu gunakan untuk menemukan hal tersebut:

1. Target Pasar Layanan vs. Target Pasar Produk

Persempit jenis pelanggan yang kamu rencanakan untuk menjual produk kepada mereka. Siapa target pasar yang saat ini kamu jangkau dengan layananmu? Apakah kamu menyasar audiens yang sama untuk produk-produkmu?

Jika kamu menyasar audiens yang sama, identifikasi perbedaan antara mereka yang membeli layanan kamu versus mereka yang membeli produk-produkmu. Mengapa pelanggan memillih produkmu dibandingkan layanan yang kamu berikan dan sebaliknya? Berikut adalah beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan:

BACA JUGA  Deteksi Dini, Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung Rutin Gelar Razia dan Tes Urine

Biaya – Mungkin orang yang ingin membeli produk kamu memiliki demografi yang sama dengan klienmu, kecuali mereka tidak menemukan alasan untuk membayar kamu per jam atau per proyek. Mereka menginginkan manfaat dari keahlian dan pengalaman kamu, tetapi dengan anggaran lebih kecil.

Kenyamanan – Sejumlah orang menyukai pendekatan (Do-It-Yourself) karena mereka bisa melakukannya sendiri dengan waktu mereka, atau dengan tim mereka sendiri, daripada mempekerjakan ahli dari luar.

Simplisitas – Biasanya klien-klien kamu membutuhkan bantuan dalam beberapa masalah. Seorang pelanggan mungkin hanya ingin memperbaiki satu aspek saja dari bisnisnya.

Jika kamu menyasar audiens yang sepenuhnya berbeda, perhatikan bahwa pemasaran dan jangkauan kamu juga harus berbeda. Hal ini dekat dengan memulai bisnis baru dibandingkan menambahkan versi yang diproduktisasi dari layanan-layanan kamu. Temukan bagaimana kamu berencana mengiklankan atau memasarkan ke segmen baru audiens ini. Temukan cara untuk menjangkau mereka dan mendapatkan umpan balik serta melakukan beberapa riset pasar awal.

2. Pilih Tujuan Atau Topik Produk kamu

Masalah apa yang saat ini kamu selesaikan dengan layanan-layananmu? Masalah apa yang menurut kamu ingin kamu selesaikan dengan kehadiran produkmu? Sebagai seorang freelancer atau konsultan, kamu mungkin telah menyelesaikan beberapa masalah untuk klien-klienmu. Kamu harus memilih satu masalah yang secara spesifik akan kamu selesaikan dengan produkmu.

3. Pilih Format Produkmu

Dengan target pasar yang kamu coba jangkau dan masalah yang kamu coba selesaikan, format apa yang paling tepat untuk solusi yang akan kamu sajikan? Berikut adalah beberapa ide tentang hal-hal terbaik yang bisa didapatkan dari tiap format:

Buku – Untuk solusi yang bisa dieksekusi sendiri oleh pelanggan, membutuhkan sedikit instruksi atau panduan.

Tutorial dan Kursus – Jika apa yang kamu coba ajarkan pada para pelanggan membutuhkan banyak visualisasi atau demonstrasi, inilah metode terbaik.

Produk Berlisensi – Apakah keahlian yang kamu jual bisa menghasilkan hal-hal yang bisa digunakan atau digunakan kembali oleh banyak orang atau organisasi? Sebagai contoh, meskipun gambar stok berhasil dengan baik sebagai produk-produk berlisensi, hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk artikel-artikel tertulis atau surat penjualan.

Template – Apakah proses, keahlian, atau solusi kamu didokumentasikan atau disajikan dengan cara yang bisa disalin dan diubah sesuai keinginan pelanggan?

Aplikasi – Apakah perangkat lunak bisa menyelesaikan masalah pelanggan? Jika bisa, kamu memiliki waktu serta keahlian untuk membuat aplikasi kamu sendiri, format ini mungkin berhasil untukmu.

4. Rencanakan Waktu Pembuatan Produk

Penting juga untuk mengetahui bagaimana kamu akan mendapatkan waktu untuk membuat produk Anda:

Kapan kamu ingin meluncurkannya?

Dengan beban kerjamu saat ini, berapa banyak waktu per pekan atau per bulan yang secara realistis bisa kamu dedikasikan untuk membuat produk tersebut?
Apakah waktu kamu yang tersedia sesuai dengan tanggal peluncurannya?
Untuk menuntaskan produkmu dengan tepat waktu, yang terbaik adalah mengikuti praktek yang memungkinkan kamu melakukan peluncuran-peluncuran kecil sambil mendapatkan umpan balik dari para pelanggan.

Buat Produk Pertamamu

Meskipun kamu tidak harus mengabaikan kondisimu sebagai seorang penyedia layanan, kamu akan menjalankan model bisnis yang sepenuhnya berbeda ketika melakukan produktisasi. Hal ini memiliki manfaat sekaligus tantangannya sendiri. Begitu kamu mempertimbangkan opsi-opsinya, kamu sudah selangkah lebih maju dalam membuat pemasukan yang lebih terukur dan bisa diprediksi.(*)

Share.

About Author

I am a Full-Stack Developer who loves to translate designs files into Website and Application, Based in Bandar Lampung - Indonesia

Comments are closed.