dkonten.com, Digital – Saat membuat sebuah template presentasi, kita harus selalu memperhatikan keseimbangan antara tampilan dan kegunaannya.
Meskipun kamu bisa membuat tampilan presentasi yang sangat bagus, tetapi jika tidak dapat mengkomunikasikan sebuah pesan dengan baik, maka itu akan menjadi hal yang sia-sia.
Pastikan presentasi kamu mudah terbaca dan menyajikan informasi yang efektif, Dilansir dari pitch.com berikut ini kami membagikan beberapa prinsip dasar desain presentasi dan tip mendesain presentasi yang lebih baik.
1. Keterbacaan
Pernahkah kamu melihat slide presentasi yang penuh dengan begitu banyak konten dan latar belakang sehingga kamu tidak berniat untuk membacanya?
Presentasi dengan tampilan bagus memang menjadi daya tarik, akan tetapi pastikan audiens kamu dapat dengan mudah membaca slide dan mencerna konten agar bermanfaat. Berikut adalah beberapa tip untuk merancang presentasi yang mudah dibaca.
Gunakan White Space
Pastikan slide presentasi kamu memiliki margin di sekitar teks supaya konten kamu tidak terasa sempit.
Gunakan tulisan yang jelas dan ringkas.
Gunakan ukuran teks judul yang besar untuk memberikan penekanan. Jika kamu menulis paragraf, pastikan untuk membatasi hingga 12 kata per baris untuk keterbacaan yang optimal (karena membaca teks yang panjang itu bisa menyebabkan kelelahan).
Perhatikan Ketinggian Teks
Tipografi dengan tinggi huruf x yang lebih tinggi jauh lebih mudah dibaca, terutama pada huruf kecil.
Perhatikan Spasi Baris.
Spasi baris yang terlalu rapat membuat tulisan sulit dibaca. Akan tetapi apabila jarak spasi terlalu longgar membuat paragraf seolah-olah tidak lagi menjadi satu kesatuan yang kohesif.
Ketika berhadapan dengan keterbacaan, pikirkan bagaimana orang lain melihat presentasi kamu. Presentasi tidak hanya sekedar menyampaikan. Saat ini, presentasi sering digunakan untuk berbagi informasi, pembaharuan internal, dan dokumentasi perusahaan.
Membuat presentasi untuk penggunaan internal biasanya lebih mudah karena presentasi ini pada dasarnya digunakan sebagai dokumen. Tapi saat kamu mengerjakan presentasi untuk dilihat di layar, apa yang kamu lihat adalah apa yang kamu dapatkan. Jika kamu membuat presentasi untuk menyampaikan suatu hal, kamu juga harus mempertimbangkan seperti apa tampilannya di layar lebar.
Apakah presentasi kamu dapat dibaca dari jauh dan dari sudut yang berbeda? Apakah terlihat cukup kontras bagi audiens untuk melihat detail penting? Baik itu ditampilkan untuk di layar lebar, seluler, ataupun dicetak. Semua media ini memiliki pertimbangan berbeda yang akan mempengaruhi keputusan desain kamu.
2. Sajikan informasi secara efektif
Presentasi tidak harus diisi dengan bagan yang rumit dan diagram yang sulit dicerna. Kamu mesti merancangnya dengan benar, memberikan gambaran visual dari informasi yang kompleks menjadi mudah dipahami. Saat ini, ada banyak pilihan untuk menyajikan informasi di luar bagan dan grafik: Kamu dapat menyematkan video, menggunakan GIF, atau membuat tautan ke sumber lain untuk memperjelas poin kamu.
Gunakan aturan berikut saat mengatur informasi pada slide.
Kamu dapat dengan mudah mengubah slide teks yang sempit menjadi visual yang terorganisir dengan baik hanya dengan memecah informasi menjadi tiga poin utama seperti berikut.
Gunakan penekanan dan hierarki untuk poin yang paling penting.
Soroti poin-poin yang kamu pasti tidak ingin pemirsa lewatkan secara visual, caranya dengan memperbesar ukuran huruf, membuatnya menjadi warna yang berbeda, atau menebalkannya.
Jangan menambahkan visual tambahan yang mengganggu
Visual harus mendukung, bukan mengalihkan dari maksud pesan kamu. Terlalu banyak tambahan ornamen menyebabkan slide terlihat berantakan.
3. Ciptakan konsistensi visual dalam presentasi kamu
Saat mendesain presentasi slide demi slide, seringkali desain antar antar slide tidak memiliki kohesi sebagai satu kesatuan. Sangat penting untuk membangun konsistensi visual ke dalam presentasi kamu sejak awal, dan mengingatnya saat kamu mendesain.
Latar belakang dan bingkai slide dapat membantu kamu untuk menciptakan konsistensi di seluruh slidemu. Baik background satu warna atau gradien, diisi dengan bentuk atau foto atau bahkan ornamen, menjaga latar belakang kamu tetap sama di seluruh slide membantu presentasi kamu terasa lebih lebih kohesif saat orang menavigasinya. Cara lainnya adalah dengan membingkai slide kamu dengan topbar atau sidebar.
4. Pertimbangkan konteksnya
Desain presentasi yang baik selalu tergantung pada konteksnya. Audiens dan tujuan kamu mempengaruhi segalanya, mulai dari pilihan font hingga warna. Misalnya, jika kamu merancang presentasi untuk Laporan Tahunan untuk bank korporat yang sudah lama berdiri, kamu pasti tidak akan berani menggunakan warna pink, tetapi menggunakan warna yang lebih profesional dan serius, seperti biru tua.
berikut ringkasan singkat dari tip desain presentasi kami, dan hal-hal yang perlu diingat saat kamu mendesain presentasi berikutnya:
- Tata letak dan struktur yang baik akan menjadi bentuk komunikasi nonverbal dan efektif terbaik, jaga agar slide kamu tetap menarik, mudah dicerna, dan dapat dicermati.
- Uji presentasi kamu dalam media yang sebenarnya dari mana ia akan dilihat. Ini akan bervariasi dari dokumen yang dicetak ke layar.
- Ingat: Desain yang bagus bukanlah yang paling utama! Konten dan presentasi kamu adalah hal yang sama pentingnya.
- Tanyakan pada diri kamu: Apakah kontenmu mudah dicermati? Akankah audiens kamu dapat memahaminya tanpa harus membaca konten berulang-ulang? Apakah grafik atau diagram dapat membantu mereka?