dKonten.com, Bandar Lampung – The 6th International Conference on Information Technology and Business (ICITB) 2020 Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya diikuti ratusan peserta dan puluhan pemakalah pada Selasa, (8/12/20).
ICITB 2020 mengangkat tema “The Leverage of IoT and Big Data Technology For Business Decision Making in Pandemic Era” dengan pembicara Dr. Masoud Mohammadian, B.Sc Flinders, M.Sc CQU, Ph.D CQU, MIEE, ACS (Faculty of Science and Technology School of IT and Systems University of Canberra, Australia), Dr. Ahmad Zaharuddin Sani B. Ahmad Sabri (Deputy Director General Special Affair Department Ministry of Communication & Multimedia Malaysia), dan Joko Triloka, Ph.D (IIB Darmajaya).
Ketua Pelaksana Dr. Anggalia Wibasuri, M.M., mengatakan IIB Darmajaya merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas penelitian khususnya di era disrupsi teknologi.
“Untuk mewujudkan komitmen tersebut, kami menyelenggarakan The 6th International Conference on Information Technology and Business (ICITB) pada tahun 2020. Tujuan dari penyelenggaraan Konferensi Internasional ini adalah menjadi forum dan diskusi ilmiah antara akademisi dan pemangku kepentingan terkait pengembangan model inovasi dan strategi di era disrupsi,” ungkap dia dalam rilisnya.
Kegiatan ini, lanjut dia, dilaksanakan secara virtual dengan 67 pemakalah dan 220 peserta.dari berbagai negara seperti Thailand, Kenya, Uganda, dan Madagaskar. “Perlu juga kami informasikan bahwa peserta ICITB ke-6 tahun ini berasal dari mahasiswa sarjana, pascasarjana, dan kalangan Birokrasi Pemerintah Daerah dan Perusahaan Swasta Profesional serta dari Badan Usaha Milik Negara Pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Lampung Ir. H. Arinal Djunaidi yang diwakili Kepala Balitbangda Provinsi Lampung Ir. Hamartoni Ahadis, M.Si. mengatakan bisnis di bawah platform digital yang diterapkan saat ini adalah masa depan perekonomian Indonesia. “Ini bukan hanya pembicaraan kosong. Itu terjadi dalam kondisi terkini. Berdasarkan data statistik dipastikan bahwa masifnya ekonomi digital di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan semakin meningkat,” ungkapnya.
Pemprov Lampung sangat berharap The 6th International Conference on Information Technology and Business dengan tema “The Leverage of IOT and Big Data Technology For Business Decision Making In Pandemic Era”, dapat menjadi sharing dan sesi diskusi antar akademisi dan stakeholders terkait dengan pengembangan strategi inovasi. model di era Disrupsi.
“Saya berharap ini akan berjalan dengan baik berdasarkan apa yang kita semua harapkan. Dan, hasil konferensi ini dapat menjadi rujukan bagi pemerintah daerah khususnya Pemerintah Daerah Provinsi Lampung untuk seluruh kabupaten / kota. Dengan demikian, manfaat yang diperoleh dapat dirasakan baik oleh sivitas akademika maupun stakeholders dari berbagai bidang untuk mengembangkan model strategi inovasi terbaik dalam menghadapi era disrupsi teknologi,” ucapnya.
Sedangkan, Wakil Rektor IV Bidang Pengembangan dan Kerjasama IIB Darmajaya, Prof. Bustomi Rosadi, MS., mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 saat ini semakin penting.
“Beberapa perusahaan mapan telah mengadopsi teknologi digital untuk memastikan eksistensi bisnis mereka. Oleh karena itu, kita semua harus memberikan perhatian penuh terhadap situasi terkini dan mulai memisahkan diri dari model bisnis lama yang dapat tertinggal dan menenggelamkan kita semua,” ungkap dia saat membuka ICITB 2020 tersebut..
Disrupsi teknologi, lanjut Prof Bustomi, mulai merambah sejumlah sektor, seperti transportasi, ritel, keuangan, dan logistik. Konsumen kini, dapat membeli pakaian hanya dengan beberapa klik mudah melalui perangkat internet tanpa perlu mengeluarkan uang atau pergi ke pusat perbelanjaan.
Dengan kata lain, ada perubahan baru dalam gaya hidup masyarakat. Situasi seperti itu seharusnya menjadi alarm bagi para pelaku bisnis untuk melakukan transformasi ke masa depan.
“Dengan memperkenalkan hasil penelitian dari sivitas akademika sebagai sumber keunggulan kompetitif berbasis inovasi ke dunia usaha dan dengan memberikan pemahaman tentang gangguan-gangguan tertentu, terkini dan dampaknya terhadap kehidupan bisnis di Indonesia bagi sivitas akademika dan stakeholders. Kami berharap membawa manfaat positif untuk semua kalangan, terutama bagi Sivitas Akademika dan pemangku kepentingan dari berbagai bidang,” tutupnya. (*)