dKonten.com, Bandar Lampung – Gamolan Institute Lampung (GIL), menggunakan metode Oral Tradition dalam meneliti nama dari Pahlawan Lampung Radin Intan II, GIL yakin metode ini sudah tepat dan akurat dalam menkaji penelitiannya.
Hal ini disampaikan oleh Akademisi Hasyimkan, S.Sn, M.A yang mengutarakan metode oral tradition dapat digunakan dalam meneliti hal yang berkaitan dengan adat istiadat atau budaya yang ada di masyarakat.
“Yang kita gunakan ini namanya metode oral tradition yaitu sumber informasinya kami dapat dari mulut ke mulut. Kajian ini sah dipakai apabila lebih dari dua orang mengatakan hal yang sama dan hal tersebut tidak bertentangan dengan nilai atau norma yang berlaku di msyarakat,” ungkapnya kepada awak media di RM. Cikwo, Rabu, 1 Maret 2017.
GIL sebelumnya sudah melakukan penelitan oral tradition ini dengan informan yakni Keluarga Radin Intan II dari Keratuan Darah Putih yaitu Budiman Yakub dan Minak Suhari Batin Putra selaku penasehat keluarga Keratuan Darah Putih.
“Banyak masyarakat Lampung yang memberikan masukan tentang nama dari Radin Intan ini, dan pihak keluarga Keratuan Darah Putih pun juga sudah setuju untuk dilakukan perbaikan nama ini dari Radin Inten II jadi Radin Intan II,”papar dia.
Ditempat yang sama, Ketua Gamolan Institute Lampung juga menambahkan bahwa usulan perbaikan nama Radin Inten II menjadi Raden Intan II ini tidak untuk membuka konflik namun untuk meluruskan hal yang benar.
“Kami disini tidak untuk membuka konflik, tapi hanya melakukan perbaikan saja. Kami juga tidak ingin buru-buru meskipun Bandara Internasional Raden Intan II diresmikan juga ya silahkan saja. Namun sejauh ini banyak yang keliru terhadap nama Pahlawan Nasional yang berasal dari Lampung ini,”tuturnya.(*/AK)
Penulis : Aden Kuswira Wicaksana