dKonten.com, Bandar Lampung – Manusia yang memiliki hewan peliharaan dipastikan memiliki hubungan emosinal dikarenakan intensitas interaksi yang sering dilakukan oleh manusia tersebut salah satunya dengan rasa kasih sayang, seperti halnya Mayared dengan kucingnya yang membangun hubungan emosional dengan hewan peliharannya dengan mengunakan bahasa isyarat dalam proses berkomunikasi.
Mayared merupakan ibu yang kini menginjak usia yang ke 55 tahun, namun diusianya yang bisa dibilang sudah tidak muda lagi, kecintaannya terhadap kucing tetap terjaga mulai dari remaja hingga kini dirinya sudah memiliki dua cucu.
“Saya sangat menyukai kucing, awal mula saya memelihara anjing ketika muda namun sekarang diusia saya yang sudah 55 tahun ini saya tidak lagi memelihara anjing melainkan memelihara kucing saja, kucing itu lucu dan juga jinak,”ungkap Mayared kepada Media Online Lampung, dKonten.com.
Ibu hajah yang satu ini menjelaskan mengapa dirinya tertarik untuk memelihara anjing dan kucing, ia mengatakan kalau memilihara anjing itu fungsinya untuk menjaga rumah sebenarnya, namun kalau kucing merupakan hewan yang nurut sekaligus jinak.
“iya saya suka anjing karena untuk jaga rumah sebenarnya, kalau kucing itu jenis hewan yang termasuk nurut dan bisa dibilang sangat jinak, itu si alasan saya memelihara kedua hewan tersebut,”ujarnya.
Kecintaannya terhadap hewan berbulu halus tersebut membuat Mayared memiliki interaksi yang intens kepada hewan-hewan peliharaannya khususnya kucing yang dipeliharanya, ia mengaku kerap berinteraksi dengan kucing kesayangnnya. Cara berinteraksinya bukan hanya melalui perkataan namun Mayared dan kucing saling menggunakan bahasa Isyarat sehingga terjadi komunikasi dua arah antar Mayared dan kucingnya.
“Disisi lain saya itu senang dengan kucing karena mereka bisa diajak berkomunikasi, meskipun mereka Cuma meong-meong namun sebenarnya kucing itu memahami apa yang kita rasakan dan kita perintahkan asalkan cara kita menanggapi dan memiliharanya penuh dengan kasih sayang,”ungkapnya.
Mayared yang sudah memiliki tiga anak ini menggunakan bahasa isyarat kepada kucingnya salah satunya dengan mengedipkan mata, gerakan ekor dan tubuhnya dan juga mengenal nada-nada yang dikeluarkan oleh si kucing peliharaannya.
“kita itu bisa melihat dan memahami kucing diantaranya ya dengan cara melihat kedipan mata kucing, gerakan ekor atau tubuh kucing dan juga nada-nada kucing ketika sedang meong-meong,”bebernya.
Ia menjelaskan jika ekor kucing bergoyang kuat tandanya ia tidak suka dengan suatu hal dan ketika mata kucing berkedip perlahan dan kadang tertutup sebentar itu berarti kucing sedang merasa nyaman dengan keadaan disekitarnya, kerap pula kucing menggesekkan kepala dan badan manusia itu bertanda kucing sudah mengakui kalau orang tersebut ialah miliknya.
“Terkadang ketika saya perintahkn dan ekor kucing bergoyang kuat itu tandanya mas kucing itu gak suka dengan yang kita perintahkan, kemudian saya juga kalau lagi bete pernah curhat dengan kucing dan seolah dia mendengarkan dan mengedipkan matanya bisa jadi kucing itu nyaman dan paham dengan kondisi manusia. Dan yang paling sering ya, kucing itu pasti menggesekkan kepala atau badannya ketubuh manusia, bisa ke kaki atau ketangan itu artinya kucing itu respect dan ia mengakui kalau orang itu miliknya,” jelasnya.
Kucing juga ketika mengeluarkan bunyi meong memiliki artinya, lanjut dia, contohnya mengeong pendek dan nada rendah itu artinya dia memberikan salam, lain halnya jika kucing mengeong nada sedang artinya itu meminta makan atau minum, selanjutnya kalau mengeong nada sedang tapi lebih rendah itu bertanda minta sesuatu yang lain bisa minta dibukakan pintu atau yang lainnya. Kucing juga bisa merasakan hal bad mood dengan cara mengeluarkan nada rendah dengan mulut tertutup.
“kalau dari nada-nada meongnya juga bisa mas, jadi ketika mengeongnya pendek dan nadanya itu rendah itu brarti sedang memberikan salam, kalau mengeong nadamya sedang berarti mau minta makan atau minum, kalau mengeongnya sedang tapi lebih rendah sedikit itu dia minta yang lain kayak misalkan minta bukain pintu atau apalah, nah kalau kucing sedang nutup mulut tapi mengeong dengan nada redan itu jangan didekitin kucingnya lagi bete”paparnya.
Hobinya memelihara binatang ini ternyata diwariskan kepada anak-anaknya, setiap rumah anaknya yang semua sudah berkeluarga terdapat hewan peliharaannya baik itu kucing ataupun anjing. Kini Mayared memiliki sembilan kucing di outlet petshop miliknya diantanya bernama Simba,Ore,Mario,Boy,Monalisa,Claudia,Julinanda,Yuki, dan juga Chansu.
“Hobi saya ini nurun kenak-anak saya, setiap rumah anak saya yang udah pada berkeluarga itu ada kucing atau anjingnya, kalau punya saya sudah sembilan kucingnya nama-namyanya saya sebutin ya kalau yang cowok Simba,Ore, Mario,Boy, kalau yang cewek Monalisa,Claudia,Julinanda,Yuki, dan juga Chansu,”bebernya.
Disisi lain, selain penggemar hewan Mayared ini memiliki usaha yang tidak jauh dari kecintaanya terhadap binatang yakni Marbel Petshop berlokasi di daerah Kemling, Bandar Lampung yang dibukanya untuk mengisi waktu senggangnya selain pula mengikuti pengajian di komplek rumahnya. Hewan peliharaan baginya adalah teman di hidupnya dan juga bisa mengisi kekosongan hati di hari-hari tuanya.
“Hobi saya memilihara ini saya buktikan dengan membuka usaha petshop ini selain saya juga ikut pengajian, tapi bagi saya hewan peliharaan ini tempan dihidup saya dan juga bisa mengisi kekosongan dihari tua saya ini lah mas,”tutupnya.(*/AK)