dKonten.com, Pesawaran– Didatangi anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Pesawaran, SDN 20 yang selama puluhan tahun menggunakan ruang dinas guru sebagai ruang kegiatan belajar mengajar langsung mendapatkan jatah pembangunan di 2020 mendatang.
Hal ini diketahui dari sidak kunjungan anggota DPRD bersama dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran ke SDN 20, Rabu, 13 November 2019.
“Ini mau dibangun tahun depan,” kata anggota DPRD Rudi Agus Sunandar.
Padahal setiap harinya, baik wali murid maupun siswa selalu was was dalam kegiatan belajarnya.
“Ya kebocoran saat musim hujan apa lagi kalau disertai angin kencang saya khawatir, saya berharap supaya ruang kelas ini dibangun,” kata Murningsih penjual nasi Uduk di SDN 20.
Dikatakan wanita 37 tahun itu, waktu kecil dirinya sudah sekolah dan menggunakan rumah dinas guru tersebut, dan hingga kini kondisinya semakin buruk.
“Dulu ruang kelas ini merupakan rumah dinas guru, sampai saya punya anak, anak saya juga belajar di kelas ini, saat ini anak saya yang tua sudah mau nikah, tapi sekolah ini belum juga diperbaiki,” kata dia.
“Harapan saya semoga ruang kelas ini dibangun agar tidak bocor disaat musim hujan dan anak-anak enak belajarnya dan saya tidak khawatir ruang kelas ini roboh,” kata dia lagi.
Komisi IV Sidak Ke SDN 4 Wayratai
Sengaja tidak mau didampingi pihak Dinas, sebagian anggota komisi IV DPRD Pesawaran melihat langsung kondisi SDN 4 Wayratai, dan mereka pun terkejut akan kondisinya.
“Kita turun langsung untuk melihat yang sebenarnya. Sehingga dari hasil sidak, ini menjadi bahan perhatian kami. Kita akan panggil dinas pendidikan untuk melihat sejauh mana respon mereka melihat ini,” kata Sekretaris Komisi IV Aria Guna.
Dikatakan, kondisi sekolah sangat memprihatinkan dan akan menjadi bahan atau referensi untuk membahas lebih lanjut dengan dinas terkait untuk solusinya.
“Seperti SD 20 Way Ratai tadi memprihatinkan, bahkan di SD 4 Way Rataipun sama. Kita tanya dengan murid-murid yang sedang belajar, mereka tidak nyaman dengan kondisi yang ada,” kata dia.
Ditanya penyebab yang diuraikan dinas pendidikan seperti dapodik tidak sinkron, zonasi dan kurangnya koordinasi kepala sekolah yang menyebabkan usulan mereka tidak terakomodasi? Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, persoalan tersebut akan diurai satu persatu.
“Jangan sampai alasan tersebut menjadi dasar pembiaran seperti ini. Saya yakin nanti kami bersama ketua akan panggil dinas terkait apa langkah mereka. Jangan alasan dapodik, inilah. Mereka ini juga kan anak bangsa, jangan sampai alasan itu membuat anak didik belajar tidak nyaman,” kata dia.
Diketahui dalam sidak yang dihadiri Wakil Ketua Komisi IV, Roliansyah, Aria Guna, NS Bambang DSLP, Umroni, Rudi Agus Sunandar, Subhan Wijaya, Muzakar dan Erlinda Widiastuti, serta Sekretaris Dinas pendidikan dan Kebudayaan Yahtar Malyan, bahwa RKB SD 20 Way Ratai akan dibangun pada APBD 2020 mendatang, namun untuk SD lainnya belum ada kejelasan. (**)
Bambang T