Strategi Pemasaran dan Peranan Brand

Pinterest LinkedIn Tumblr +

Brand – Jika kamu selalu mengikuti berita perkembangan teknologi, mungkin kamu cukup familier dengan fenomena antrean panjang di Apple Store setiap kali versi iPhone terbaru dirilis.

Ribuan orang di seluruh dunia rela mengantre berhari-hari demi menjadi yang pertama memiliki iPhone tercanggih.

Mungkin hal ini membuat kamu bertanya-tanya: “Mengapa fenomena ini hanya terjadi pada smartphone milik Apple dan tidak pada merek lain? Dan mengapa smartphone milik Samsung, LG, dan lainnya tidak mendapatkan perlakukan yang sama, padahal smartphone pada umumnya memiliki fungsi yang sama?”

Sebenarnya pada saat itu kamu sedang menyaksikan bagaimana sebuah brand bekerja.

Secara sederhana, brand merupakan “wajah” perusahaan yang menjadi pembeda antara sebuah produk dan yang lainnya.

Tetapi dalam prakteknya, brand memiliki peranan yang sangat luas.

Sebuah brand memiliki peranan penting dalam mempengaruhi keputusan belanja konsumen.

Tanpa adanya presensi brand yang kuat, produkmu akan tenggelam di lautan produk yang menawarkan pengalaman serupa.

Brand yang baik akan mampu meyakinkan konsumen bahwa produk mereka memiliki perbedaan yang berarti dibandingkan produk sejenis.

Untuk membuktikannya, kita bisa menyaksikan rivalitas yang terjadi antara dua merek minuman ringan terkemuka di dunia: Pepsi dan Coca-Cola.

Sejak awal kemunculannya, masyarakat selalu memperdebatkan merek mana yang memiliki rasa lebih enak.

Namun, sebuah makalah ilmiah yang dipublikasikan oleh ScienceDirect di tahun 2004, mengungkapkan hal yang cukup menarik.

Penelitian yang dilakukan oleh Baylor College of Medicine ini dilakukan dengan meminta sejumlah konsumen melakukan blind test terhadap Pepsi dan Coca-Cola.

Dalam beberapa percobaan, konsumen secara konsisten memilih Pepsi sebagai minuman favorit mereka.

Namun saat dilakukan tes serupa dengan terlebih dahulu memberitahu merek minuman ringan yang dikonsumsi, Coca-Cola menjadi pemenangnya.

BACA JUGA  Dosen IIB Darmajaya Jadi Pembicara Seminar Internasional

Uji coba tersebut membuktikan besarnya pengaruh yang diciptakan brand pada produk yang kamu jual.

Konsumen memutuskan untuk memilih Coca-Cola karena pengaruh brand, meskipun secara jelas mereka memilih Pepsi ketika hanya faktor rasa yang diperhitungkan.

Hasil ini tidak mengherankan jika melihat valuasi brand Coca-Cola yang mencapai US$73 miliar.

Mungkin saja konsumen berpikir bahwa kualitas produk merupakan faktor penentu dalam memutuskan membeli sebuah produk.

Tetapi secara tidak sadar, keputusan pembelian tersebut sangat dipengaruhi oleh gencarnya pemasaran yang dilakukan perusahaan demi meningkatkan presensi brand mereka.

Sebuah brand juga memberikan kesan eksklusivitas bagi konsumen.

Saat seorang konsumen memilih sebuah produk berdasarkan brand, secara tidak langsung ia telah bergabung ke dalam sebuah klub.

Seperti halnya klub sepak bola, seorang suporter akan berjuang mati-matian dalam mendukung tim favoritnya.

Maka, tidak jarang kita melihat gamer PlayStattion dan Xbox beradu pendapat tentang platform game mana yang terbaik.

Siapa yang diuntungkan dari hal tersebut? Tentu saja perusahaan.

Peran lainnya yang tidak kalah penting adalah brand mengasosiasikan sebuah produk dengan karakteristik dan sifat dari brand itu sendiri.

Mari kita kembali mengambil Apple sebagai contoh.

Sejak awal kemunculannya di tahun 1976 hingga akhir abad ke dua puluh, Apple dikenal sebagai perusahaan komputer.

Saat itu produk-produk Apple diasosiasikan sebagai produk yang keren, eksklusif, dan inovatif.

Sifat-sifat ini melekat pada brand Apple serta produk-produk yang dirilis olehnya.

Maka ketika Apple meluncurkan pemutar musik iPod, konsumen juga mengasosiasikan iPod sebagai produk yang keren, eksklusif dan inovatif.

Inilah alasan terjadinya antrean panjang iPhone di seluruh dunia.

Sifat dan karakteristik dari brand Apple sudah sangat melekat di benak konsumen.

BACA JUGA  Lima Kebiasaan Pagi Hari yang Membuat Karir Anda Sukses

Sehingga apapun yang dirilis oleh Apple, selama produk tersebut memiliki logo apel digigit, orang-orang akan melakukan apapun demi mendapatkannya.

Kini kamu telah mengetahui peranan brand bagi perusahaan.

Apa pendapatmu mengenai fenomena antrean panjang untuk iPhone ini?

Apakah kamu memperhitungkan brand saat membeli suatu produk? Mari berdiskusi lewat kolom komentar.

Share.

About Author

I am a Full-Stack Developer who loves to translate designs files into Website and Application, Based in Bandar Lampung - Indonesia

Comments are closed.