dKonten.com, Pesawaran– DPC PDI Perjuangan Pesawaran meminta pihak kepolisian daerah Lampung menindaklanjuti penyebar hoax oleh anggota dewan riset daerah (DRD) kabupaten setempat Rudi Iskandarsyah di grup WhatsApp Pesawaran ‘Berita Pesawaran Hari Ini’ yang menyatakan PDI Perjuangan berideologi komunis.
“Prinsipnya PDI Perjuangan sudah memiliki ideologi yang pasti yakni ideologi Pancasila dan ini tidak bisa dirubah lagi dan sudah final,” kata Wakil Ketua Bidang Polhukam PDIP Pesawaran Falentinus Andi, Rabu, 20 Mei 2020.
Dikatakan Falentinus jika ada seseorang atau sekelompok orang yang mengatakan PDI adalah PKI merupakan pernyataan yang sangat merugikan PDI dan tidak benar.
“Apalagi itu dilakukan orang yang kabarnya seorang politisi dan juga orang yang dipercaya memiliki tugas sebagai pemberi saran dan masukan terhadap bupati.”
“Kami minta pihak kepolisian segera menindak orang orang yang membuat hoax itu. Jelas di undang -undang ITE pasal 40, penyebar hoax diancam hukuman 6 tahun penjara,” kata dia.
Terpisah, Rudi Iskandarsyah yang juga merupakan pengurus DPD II partai Golkar Kabupaten Pesawaran itu diketahui menyebarkan gambar dan informasi Puan Maharani yang sedang diwawancarai awak media dengan judul ‘Jika Negara Ingin Maju dan Berkembang,
pendidikan Agama Islam Harus dihapuskan’ di grup WA.
Selain itu, Rudi juga menyebarkan rekaman video yang diduga melakukan penggiringan opini bahwa BPIP merupakan bagian dari komunis.
Namun dia menegaskan tidak bermaksud menjadi provokator. Dia menyebarkan gambar dan informasi tersebut hanya ingin meminta kepastian dengan grup WA tersebut apakah itu hoax.
“Kita di grup WA Berita Pesawaran hari ini adalah keluarga besar. Dan itu (gambar dan video) saya dapat dari grup sebelah dan saya share lagi di grup WA Berita Pesawaran hari ini dengan tujuan meminta kejelasan dan cek kebenaran apakah informasi itu hoax atau seperti apa. Kalau hoax sudah cukup di grup kita aja dan jangan melebar,” kata dia beralasan.
Untuk itu, secara pribadi, selaku pengurus Golkar yang juga Anggota Dewan Riset Daerah Pesawaran ini meminta maaf atas tindakan menyebarkan informasi hoax tersebut.
“Kita tidak ada niat buruk dan provokator, namanya di grup dan saya sudah minta maaf semua di dalam grup tersebut. Dan secara pribadi juga saya meminta maaf,” kata dia. (**)
Bambang T