dKonten.com, Pesawaran– Warga masyarakat Desa Sukaraja mengeluhkan aroma busuk yang disebabkan sampah di lokasi pasar Gedongtataan.
Sebab, sejak bulan Ramadhan lalu, sampah di pasar Gedongtataan tidak terangkut maksimal. Setidaknya ada 4 titik lokasi sampah yang ada di pasar Gedongtataan. Dan sampai saat ini, masih menumpuk menunggu untuk dipindahkan di tempat pembuangan akhir.
Namun begitu, bukannya mencarikan solusi terbaik, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran Sam Herman malah menyalahkan warga setempat lantaran turut membuang sampah di lokasi pasar.
“Dari sebelum lebaran sudah menumpuk, dan diangkutnya sedikit sedikit,” kata Rahmad salah seorang pedagang, Senin, 24 Mei 2021.
Menurut dia, jika malam hari dan cuaca hujan aroma bau yang ditimbulkan sangat mengganggu.
“Itu kalo abis hujan belatungnya keluar semua, sangat mengganggu, apalagi aromanya, kalo bisa cepat diangkut lah, kami sebagai warga sekaligus pedagang sangat terganggu. Apalagi kami juga kan bayar uang kebersihan,” kata dia.
Rahmad mengatakan, selain sampah pasar, ada juga sampah rumah tangga yang dibuang warga.
“Tapi ya gak banyak lah. Seberapa sih sampah warga, tapi terlepas dari itu sudah menjadi kewajiban pemerintah agar sampah itu dibuang dari pasar,” kata dia.
Sementara pedagang sayuran Ali mengatakan, bau menyengat dirasakan ketika masih pagi. Dan itu sangat menggangu baik pedagang maupun pembeli.
“Tolong diangkut lah, kami kan sudah bayar, sudah sejak puasa belum diangkut, dan mengganggu pedagang dan pembeli,” kata dia.
Kadis Perindag Pesawaran Buang Badan
Disisi lain, Kadis Perindag Pesawaran Sam Herman malah buang badan dan menyalahkan masyarakat setempat karena membuang sampah di lokasi pasar.
“Itu sampah yang buang masyarakat, kalo sampah pasar itu rutin dibuang,” kata dia.
Menurut Sam Herman, masyarakat membuang sampah macam macam, ada pohon ada sampah rumah tangga juga.
“Nanti saya perintahkan untuk mencicil pembuangan sampah tersebut,” singkat dia saat dihubungi. (**)
Bambang T