dKonten.com, Pesawaran– Permintaan padi di Kabupaten Pesawaran terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, di sisi lain luas baku lahan sawah dan kualitasnya cenderung menurun akibat konversi lahan dan faktor lainnya.
Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi kepemimpinan Dermawan untuk tetap meningkatkan produksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pangan.
“Menjawab tantangan tersebut dinas pertanian telah menggulirkan program dan capaian yang telah dilaksanakan antara lain produksi tanaman padi 2018 dengan luas tanam 47.648 ha seberat 233.091 ton dan pada 2019 dengan luas tanam 50.633 ha menghasilkan seberat 295.614 ton, Terjadi peningkatan produksi Padi sebesar 26,825% dibandingkan 2018,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran Anca Martha Utama, Selasa, 7 April 2020.
Menurut Anca, guna meningkatkan mutu hasil produksi tanaman pangan, Pemerintah Kabupaten Pesawaran memperoleh bantuan alat pasca panen dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan berupa Dryer Padi Kapasitas 10 Ton dan DryerUltra Violet (UV) pada thun 2019.
“Kabupaten Pesawaran mendapatkan Pilot Project Champion Cabai ( Kawasan Percontohan) oleh Kementerian Pertanian di Desa Tri Mulyo Kecamatan Tegineneng dengan luas 723,25 ha tahun 2019,” kata dia.
Dikatakan Anca, perab Champion Cabai yaitu Mengatur pola tanam, Mengendalikan stabilitas harga pasar dan Berkoordinasi dengan Champion Cabai tingkat Nasional. Di bidang peternakan pencapaian salah satu program untuk mengakselerasi percepatan target pemenuhan populasi sapi potong dalam negeri adalah inseminasi buatan program upsus siwab 2018 & 2019 melampaui target yang ditetapkan dengan target 6.760 terealisasi 7.001.
“Pada 2018 Dinas Pertanian mendapatkan Penghargaan Dinas Kabupaten Terbaik II kegiatan gerakan penanaman dan pengembangan pakan ternak berkualitas (GERBANG PATAS) mendukung UPSUS SIWAB TAHUN 2018. Penghargaan Petugas Inseminasi Buatan Terbaik III Pelaporan Isiknas UPSUS SIWAB 2018 serta Penghargaan Terbaik I Petugas Pelayanan Informasi Pasar Ternak Terbaik tingkat Provinsi Lampung,” kata dia.
Sedangkan, pada pembangunan pertanian secara umum telah dan akan terus memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah, baik secara langsung dalam peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan masyarakat, maupun kontribusi tidak langsung melalui penciptaan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan sinergitas dengan sektor lain.
Pembangunan pertanian merupakan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat tani, yang dicapai melalui inovasi teknologi, pengembangan produktivitas tenaga kerja, pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, penataan dan pengembangan kelembagaan pertanian, serta secara ekologi subsektor perkebunan berfungsi untuk meningkatkan konservasi tanah dan air, penyerapan karbon, penyedia oksigen dan penyedia kawasan lindung.
Sumber daya manusia bersama-sama dengan sumber daya alam, teknologi dan kelembagaan merupakan faktor utama yang secara sinergis menggerakkan pembangunan pertanian untuk mencapai peningkatan produksi pertanian dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Pengembangan sektor tanaman pangan merupakan salah satu strategi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi pada masa yang akan datang.”
“Dalam memberikan perlindungan kepada peternak sapi dari ancaman resiko kematian akibat beranak, penyakit dan kecelakaan serta kehilangan akibat kecurian Dermawan melalui Dinas Pertanian menggandeng PT. Asuransi Jasindo sampai tahun 2019 sebanyak 577 ekor dari target 500 ekor,” kata dia. (**)
Bambang T