Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Video dalam Mewujudkan Kurikulum Merdeka yang Interaktif

Pinterest LinkedIn Tumblr +

dkonten.com, Pendidikan – Pada era perkembangan zaman yang terus berlangsung, pendidikan juga mengalami perubahan yang tidak bisa diabaikan. Dulu, media pembelajaran hanya terbatas pada kertas sebagai media visual, rekaman percakapan atau berita dari radio sebagai media audio, dan film serta drama sebagai media audio-visual. Namun, seiring perkembangan teknologi, multimedia telah menjadi tren terbaru dalam dunia pendidikan, di mana berbagai bentuk media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.

Salah satu manfaat utama dari penggunaan media pembelajaran adalah memberikan kemudahan bagi para guru dalam menyampaikan konten pembelajaran. Media pembelajaran harus terus berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat menghadirkan suasana kelas yang sesuai dengan tuntutan zaman. Salah satu jenis media yang dapat digunakan adalah media video.

Video learning adalah metode pembelajaran yang menggunakan video sebagai alat bantu. Dengan pendekatan ini, pembelajaran dapat memberikan stimulus pada tiga aspek penting, yaitu emosional, intelektual, dan psikomotorik. Media video merupakan salah satu media pembelajaran yang paling efektif dalam menyampaikan pesan dan memfasilitasi pemahaman peserta didik. Dengan adanya media video, peserta didik dapat lebih memahami materi yang disampaikan oleh pendidik melalui tayangan film yang diputar. Video dapat menarik perhatian siswa, meningkatkan pengetahuan, daya imajinasi, daya pikir kritis, serta mendorong siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.

Foto oleh Karolina Grabowska: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-kamera-meja-tulis-internet-4491461/

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat diingat oleh para guru agar video pembelajaran lebih interaktif dan menarik jika diunggah di platform YouTube:

1. Menggunakan Animasi

Dalam video pembelajaran, animasi dapat digunakan untuk memvisualisasikan konsep yang sulit dipahami atau abstrak. Animasi dapat membantu menjelaskan dengan lebih jelas dan menarik perhatian peserta didik.

BACA JUGA  Apa Itu Digital Advertising?

2. Gunakan Teknik Storytelling

Menggunakan teknik storytelling dalam video pembelajaran dapat membuat materi lebih menarik dan mudah diingat. Cerita yang menarik dapat memotivasi peserta didik untuk terus memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan.

3. Ajak Siswa untuk Berinteraksi

Gunakan fitur komentar dan diskusi di YouTube untuk mengajak peserta didik untuk berinteraksi. Ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif dan memperkuat pemahaman mereka melalui pertukaran ide dan pendapat.

4. Menggunakan Visual yang Menarik

Pilih visual yang menarik dan sesuai dengan materi yang disampaikan. Penggunaan grafik, diagram, dan ilustrasi yang menarik dapat membantu peserta didik memahami konsep dengan lebih baik.

5. Atur Suara secara Optimal

Pastikan suara dalam video pembelajaran jelas dan terdengar dengan baik. Hindari suara yang terlalu kencang atau terlalu lemah agar peserta didik dapat mendengarkan dengan nyaman.

6. Buatlah Suasana yang Serius Namun Santai

Ciptakan suasana yang serius namun santai dalam video pembelajaran. Anda dapat menggunakan gaya bahasa yang ramah dan mengajak peserta didik untuk merasa nyaman saat menonton video tersebut. Hindari kekakuan yang berlebihan agar peserta didik tetap terlibat dan antusias dalam proses pembelajaran.

7. Materi Singkat dan Padat

Pastikan materi yang disampaikan dalam video pembelajaran singkat dan padat. Hindari memberikan informasi yang terlalu banyak dalam satu video, karena hal ini dapat membuat peserta didik menjadi kelelahan dan sulit memahami materi dengan baik. Pilihlah poin-poin penting yang ingin disampaikan dan sampaikan dengan jelas dan ringkas.

Selain itu, dalam konteks Kurikulum Merdeka yang menerapkan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, penggunaan video sebagai media pembelajaran sangatlah relevan. Dalam kurikulum ini, peserta didik diberikan kesempatan untuk mendalami konsep-konsep dan memperkuat kompetensi mereka. Media video dapat menjadi sarana yang efektif dalam memberikan kesempatan tersebut.

BACA JUGA  Rekom PDIP Ke Dendi - Marzuki, M Nasir Tetap 'Bersinar' Di Pesawaran

Dalam video pembelajaran, peserta didik dapat menonton dan mempelajari materi secara berulang-ulang sesuai kebutuhan masing-masing. Mereka dapat menghentikan, memutar ulang, atau melihat video berkali-kali sampai mereka benar-benar memahami materi yang disampaikan. Hal ini sangat memudahkan peserta didik untuk menguasai materi dengan lebih baik.

Video pembelajaran juga dapat memberikan variasi dalam metode pengajaran. Guru dapat menggabungkan video dengan metode pembelajaran lain, seperti diskusi kelompok atau tugas-tugas praktis, untuk meningkatkan pengalaman belajar peserta didik. Dengan demikian, peserta didik dapat belajar secara holistik dan mengembangkan berbagai keterampilan.

Namun, sebagai pengajar, penting untuk tetap mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Gunakan video pembelajaran sebagai salah satu alat bantu, namun jangan tergantung sepenuhnya pada media tersebut. Perhatikan juga keberagaman gaya belajar siswa, sehingga Anda dapat menyajikan materi pembelajaran secara beragam dan inklusif.

Dalam era perkembangan teknologi dan informasi seperti saat ini, penggunaan media pembelajaran, khususnya media video, tidak dapat diabaikan. Media ini dapat memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. Dengan memanfaatkan video pembelajaran secara optimal, para pendidik dapat menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif, menarik, dan efektif bagi peserta didik.

Share.

About Author

Experienced Civil Servant with a demonstrated history of working in the education management industry. Skilled in English as a Second Language (ESL), E-Learning, Teaching English as a Second Language, Educational Technology, and Instructional Design. Strong education professional with a Master’s Degree focused in English Language and Literature, General from Universitas Lampung (Unila).

Comments are closed.