dKonten.com, Bandar Lampung – Bagi Anda yang berjiwa petualang, pegunungan di Provinsi Lampung ternyata menyimpan tantangan tersendiri. Daya tarik yang dijanjikan, juga tak kalah di bandingkan gunung-gunung kesohor lainnya di kawasan Pulau Jawa.
Keindahan dan tantangan khas itu, diyakini akan membayar semua keletihan dalam mencapai puncaknya. Bagi anda yang sedang ingin mencari tempat pendakian di Provinsi Lampung, Ketua Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Lampung Hani Meilani mengungkapkan ada beberapa spot yang menjadi favorit gunung-gunung di Lampung, diantaranya Gunung Pesagi, Gunung Rajabasa, Gunung Tanggamus, dan Gunung Seminung.
“Kalau di Lampung ini paling yang empat gunung itu, kalau mau main-main aja ya bisa gunung Betung yang ada di Pesawaran. Untuk yang paling tinggi ya gunung Pesagi itu mas,” ungkapnya kepada dKonten.com.
Berikut referensi Hani Meilani seputar spot pendakian yang ada di Lampung.
Gunung Pesagi, Lampung Barat
Untuk mencapai Gunung Pesagi bisa melalui jalur berikut pekon Sarhum, Bahway, Liwa, pekon Serungkuk, dan Hujung Kenali. Waktu yang ditempuh berkisar enam jam perjalanan dari kota Bandar Lampung dengan menaiki bus jurusan kota Liwa diantaranya ialah armada bus Sekala Brak, Usaha Muda, Ranau Wisata atau Parahiyangan dengan kisaran tarif Rp45 ribu/orang dari terminal bus Rajabasa.
“Waktu yang tepat untuk mendaki ini sebenarnya bisa pagi atau siang hari, biasanya kalau daki Gunung Pesagi ini mulainya siang kemudian sampai shelter pertama itu sore dan buka tenda disitu nginep semalam baru besok paginya kita summit attack atau ngelakuin pendakian,” terang Hani.
Gunung Pesagi adalah gunung yang tertinggi di Lampung. Ketinggiannya mencapai 2.389 meter diatas permukaan laut (mdpl). Keindahan dan keaslian alam di sekitar Gunung Pesagi masih terjaga. Hal ini merupakan daya tarik tersendiri bagi pecinta alam dan wisatawan yang suka dengan tantangan. Gunung ini yang masih dipercaya masyarakat sekitar penuh dengan aroma mistis.
“Setiap gunung sebenarnya pasti ada yang mistis-mistis gitu, tergantung kita aja menyikapinya gimana ya mas, yang penting jangan aneh-aneh aja kalau di gunung,” tuturnya.
Dari puncak Gunung Pesagi ini pengunjung dapat menikmati keindahan wilayah Lampung Barat, Danau Ranau, Pemukiman Masyarakat, Laut Lepas Krui, dan Laut Lepas Belimbing.
Keistimewaan puncak Gunung Pesagi memiliki jalur pendakian yang menantang, sepanjang jalur yang dilalui kita dapat menikmati keindahan bunga anggrek yang beranekaragam serta beberapa satwa liar, namun bagi para pendaki dilarang untuk memetik maupun berburu satwa yang ada di kawasan tersebut.
Ada beberapa jalur pendakian untuk menuju Gunung Pesagi tersebut dapat menggunakan beberapa jalur yaitu Jalur pertama desa Bahway dusun Way Pematu yang merupakan pos satu jalur pertama ini disebut “jalur patah hati “ jalan untuk menuju pos ke dua merupakan jalur pemukiman penduduk desa Bahway. Jalur ini berupa jalan batu yang dilandai dengan panorama pemandangan alam desa yang khas.
Tetapi perjuangan tersebut tidak akan sia-sia karena panorama indah tersaji ditempat itulah mata akan dimanjakan pemandangan yang memukau, kemudian terdapat puncak yang memukau tampak juga puncak Gunung.
Setelah pendaki menikmati pemandangan yang indah, kini harus mempersiapkan atau menyonsong sebuah tanjakan terakhir dan terekstrim, setelah melewati jalur tersebut tibalah di puncak Gunung Pesagi. Puncak pesagi menurut masyarakat Lampung Barat kerap disebut sebagai “Tangga Langit” karena disinilah konon masyarakat lebih afdol jika memanjatkan doa.
“Indah kok kalau gunung Pesagi itu, kita juga bisa melihat view Gunung Seminung juga, karena memang tinggi, jalurnya ekstrim yang hampir rata-rata kalau Gunung Dilampung ini memang ekstrim mas, karakteristiknya memang begitu,” jelasnya.
Gunung Tanggamus, Kota Agung
Gunung Tanggamus terletak di Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung selatan. Tepatnya, badan kaki gunung ini menancap di tiga kecamatan yaitu Kota Agung, Gisting dan Ulubelu. Adapun ketinggian gunung ini adalah 2.100 mdpl. Pemandangan di jalur Gunung Tanggamus sangat indah dan bisa melihat Teluk Semangka dari sana.
“Kalau Tanggamus ini sebenarnya gak bisa lihat apa-apa, kebun semua dan tracknya juga susah dan ekstrim tapi gak terlalu tinggi sih, saya pernah kesana dan seru juga harus bener-benr persiapan yang matang ya kalau mau kesini,” kata Hani mahasiswa semerter VIII itu.
Untuk pendakian, jalur paling umum adalah dari Gisting. Dari Gisting pendaki harus berjalan sejauh lima kilometer untuk sampai di ujung aspal. Lima kilometer lagi pendaki akan menemukan basecampsnorkeling. Setelah itu 15 menit dari tempat tersebut, pendaki menemukan pintu masuk atau yang kerap disebut rimba hutan. Kemudian, tiga jam dari sana, pendaki akan menemukan shelter ke-2.
“Jarak tempuh sebenarnya sesuai kecepatan kitanya, kalau kita jalannya cepet ya sampainya juga cepat, kalau lama ya lama juga mas. Sayangnya di Gunung Tanggamus ini rimba hutannya itu selalu berkurang (Batas lahan pertanian warga dengan pintu masuk), jadi sayang banget sudah beberapa kali saya kesana selalu berkurang, ya bisa jadi diambil warganya mas,” bebernya.
Hal yang menantang dari pendakian Gunung Tanggamus adalah adanya tebing terjal yang mengharuskan pendaki mendaki menggunakan alat bantu dan tidak adanya air di puncak, sehingga pendaki harus membawa perbekalan berupa air dari bawah atau base camp snorkeling. Namun, semua itu akan terbalaskan, pendaki akan menemukan hutan lumut yang sangat sejuk dan eksotik di puncak Gunung Tanggamus.
Gunung Rajabasa, Lampung Selatan
Gunung ini merupakan gunung berapi kerucut vulkanik dengan ketinggian yang mencapai sekitar 1.281 MDPL. Yang unik dari gunung ini adalah lokasinya yang berada tidak jauh dari pantai sehingga walaupun gunung ini tidak begitu tinggi namun pemandangan laut akan sangat jelas terlihat dari atas puncaknya.
“Kalau dari gunung Rajabasa kita bisa lihat view laut mas, dan kadang-kadang itu ada awannya gitu bagus sesuai cuaca aja sih, jadi pas di puncak dan dibawahnya ada awan pemandangannya jadi bagus menurut saya,” jelasnya.
Untuk menempuh desa terdekatnya yaitu desa Sumur Kumbang, dapat dengan menyewa angkutan kota atau sejenisnya baik dari Bandar Lampung ataupun ataupun Pelabuhan Bakauheni. Rata-rata dari kedua titik keberangkatan ini memakan waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan. Biasanya harga sewa kendaraan berkisar antara Rp100 ribu sampai Rp200 ribu.
Dari desa ini pendakian normal menuju puncak Rajabasa rata-rata dapat ditempuh dalam waktu sekitar tujuh jam perjalanan lagi dengan melewati lima pos. Awal pendakian dari Desa Sumur Kumbang, anda akan melintasi perkebunan kopi dan cokelat milik penduduk setempat. Medan yang dilalui sudah cukup menanjak dengan beberapa lokasi datar yang bisa dianggap sebagai bonusnya.
“Tetep mas hampir rata-rata semua spot di Lampung pasti kebun yang dilihat, pendaki dari luar juga sampai males terkadang ke Lampung karena spotnya terlalu ekstrim dan yang dilihat hanya kebun saja,” tambahnya.
Pemandangan dari atas puncak Rajabasa tak kalah indahnya dengan gunung-gunung lain. Gunung Rajabasa sepertinya akan membuat anda betah untuk berlama-lama menikmatinya, rasa capek dan penat yang dirasakan selama pendakian akan terbayarkan.
“Pokoknya keren kok mas kalau Gunung Rajabasa meskipun sulit dicapai dan ekstrim, tapi kalau sudah sampai diatas itu kita jadi sadar dan semakin dekat dengan pencipta untuk selalu bersyukur itu sih utamanya ya,” tuturnya.
Gunung Seminung, Lampung Barat
Pasti pernah mendengar cerita sebuah danau terkenal yang terletak di perbatasan antara provinsi Sumatera Selatan dan Lampung yaitu Danau Ranau. Indahnya danau ini ditambah dengan alur danau yang mengelilingi sebuah gunung yang menjulang dan salah satunya ialah Gunung Seminung.
“Lokasinya di Lampung barat juga, lebih rendah dari Gunung Pesagi. Pemandangan yang bisa dilihat itu Danau Ranau, bagus juga itu mas,” masih kata Hani.
Tinggi Gunung ini diperkirakan tidak sampai 2000 mdpl. Tapi jangan kaget apabila anda menemukan bunga Edelweis khas Sumatera di puncaknya. Untuk menemukan bunga tersebut waktu yang pas ialah sekitar bulan Juli sampai Agustus.
“Kalau ngedaki gunung itu memang bagusnya ketika kemarau, jangan pas musim hujan kondisi jalan licin dan biasanya ada badai angin, jadi lebih berbahaya. Di sini juga ada beberapa edelweisnya sih,” bebernya.
Cara mencapai puncak Seminung, tidak terkesan sulit dari Kota Bandar Lampung langsung saja menaiki bus jurusan Kota Batu. Dari Kota Batu, naik perahu motor dari pinggir Danau Ranau ke arah Sumber Air Panas di kaki Seminung.
Dari lokasi Air Panas ambil jalan setapak langsung menuju puncak. Di perjalanan akan ditemui para petani kopi yang membawa hasil panen atau petani yang sekedar menjaga kebunnya. “Kalau gak ngerti arah ada guide-nya kok biasanya disana jadi jangan khawatir nyasar harus terus tanya-tanya aja mas kalau di gunung. Sepanjang jalan ya tetep masih kebun-kebunan yang kita lihat,” paparnya.
Kondisi puncaknya sangat memukau yakni pohon-pohon besar yang kering menghitam bekas terbakar sehingga menciptakan suasana yang indah. Puncak Seminung ditandai dengan sebuah gubuk kecil beratapkan seng.
“Ada kayak tempat neduh disana ya, bisa istirahat disana sebelum turun, nikmati puncak dulu. Kalau gak kuat mau ke puncak jangan dipaksain, Mendingan kita pulang selamat dari pada pulang tanpa nama ya hehe,” kata Hani memberi tips. (*/AK)
Penulis : Aden Kuswira Wicaksana