dKonten.com, Pesawaran– Pemerintah Kabupaten Pesawaran menggandeng lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM) juga international finance corporation (IFC) serta mitra olom food ingredients (OFI) dan crowde guna melaksanakan pemberdayaan perempuan dalam praktek pertanian, teknologi digital dan literasi keuangan di kabupaten setempat.
Hal itu dikatakan kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Adhitya Hidayat, Kamis, 23 Juni 2022.
“Kegiatan forum diskusi ini adalah tentang mengumpulkan informasi tentang isu dan tantangan partisipasi perempuan dan pemuda dalam praktek pertanian khususnya tanaman kakao,” Kata dia di aula kediaman warga Desa Wates Kecamatan Wayratai Julian Nur Sasongko.
Menurut Adhyt, kakao merupakan pruduk pertanian unggulan di Kabupaten Pesawaran, di mana, dalam 3 tahun terakhir produksinya selalu meningkat.
“Pada tahun lalu saja, produksi kakao Pesawaran mencapai 28.468 ton, di mana Wayratai menyumbang 3.979 ton,” Kata dia.
Dengan adanya forum diskusi tersebut, kata Adhyt, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petani dalam bidang P3S yakni pemangkasan, pemupukan, panen teratur serta sanitasi. Dengan adanya kegiatan itu, diharapkan juga, dapat meningkatkan praktik pertanian yang baik, dan meningkatkan produktivitas perkebunan kakao.
“Tentunya dibarengi dengan kapasitas penanganan pasca panen serta menghasilkan kualitas biji kakao yang baik,” Kata dia.
Dikatakan dia, kegiatan yang melibatkan beberapa lembaga itu juga, selain akan mampu mempengaruhi produksivitas kakao juga mengembangkan pendekatan yang paling layak serta sesuai dengan kebutuhan komunitas lokal.
“Ke depan, kita pun akan ada pelatihan bagi para petani kakao guna meningkatkan kemampuan mengelola usaha tani melalui pengembangan akses pasar dan jejaring usaha juga kemitraan dengan pelaku usaha baik lokal maupun internasional,” Kata dia.
Diketahui, dalam forum diskusi itu kaum perempuan dan pemuda tani diperkenalkan tentang penggunaan teknologi digital untuk pelatihan guna meningkatkan adopsi praktek pertanian, serta pemahaman literasi keuangan dan meningkatkan produksivitas kakao. (**)
Bambang T