dKonten.com, Pesawaran– Pemerintah Kabupaten Pesawaran mengklaim berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga 14 persen.
Hal itu dikatakan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona saat membuka rapat tim koordinasi penanggulangan kemiskinan (TKPK) yang dihadiri Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Salim di aula pemkab setempat, Senin, 24 Januari 2022.
“Pada periode pertama, angka kemiskinan di Kabupaten Pesawaran mencapai sekitar 20 persen dan berhasil kita tekan di angka 14 persen sejak 2016 hingga 2020,” kata dia.
Menurut politisi partai Demokrat itu, upaya penurunan tingkat kemiskinan menjadi agenda pokok yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Pesawaran. Dan tentunya upaya menurunkan angka kemiskinan membutuhkan biaya yang tidak murah, terlebih Pesawaran ini kan menjadi daerah penyangga ibu kota provinsi.
Meski demikian, Dendi masih menyebut adanya kenaikan angka kemiskinan yang terjadi pada tahun 2021 sebesar 0,38 persen sehingga menyentuh angka 15,11 persen.
“Kenaikan jumlah itu disebabkan pandemi Covid-19.”
“Pandemi Covid-19 pada tahun 2021 sangat berdampak terhadap kenaikan angka kemiskinan,” kata dia.
Sementara, Ketua TKPK sekaligus Provinsi Lampung, Chusnunia Salim mengatakan ada dua hal yang harus dilakukan pertama pengurangan beban pengeluaran masyarakat, kemudian peningkatan kemampuan dan pendapatan masyarakat.
“Jadi mengurangi beban masyarakat dibarengi dengan menambah kemampuan, dua hal itu harus dilakukan untuk mencapai keseimbangan jaminan ekonomi mikro juga harus diberikan kepada masyarakat agar pertumbuhan ekonomi,” kata dia.
Menurut Nunik, sapaan akrab Wabub Lampung itu, program provinsi dan kabupaten sudah sangat beragam dalam penanggulangan kemiskinan.
“Kuncinya adalah tepat sasaran. Khususnya untuk Pesawaran lokuskan pada beberapa desa diantaranya Punduh Pedada, Bawang, Sukarame, Ketapang, Gunung Rejo, Way Harong, Paguyuban, Sidodadi, Batumenyan, Sanggi, Hanau berak,” kata dia.
Dikatakan politisi PKB itu, pemerintah masih perlu memaksimalkan lokus program. Karena setiap daerah akan berbeda beda persoalannya, namun kuncinya efektifitas.
Dan Pesan saya, tolong, angka penyakit tidak menular diperhatikan untuk ditekan,” kata dia. (**)
Bambang T