Kalau kamu tertarik sama dunia content marketing, pasti nggak asing lagi dengan istilah copywriter, content writer, dan content strategist. Meskipun ketiganya sering disama-samain, sebenarnya tugas mereka berbeda banget, lho. Yuk, kita bahas perbedaan ketiganya dan bagaimana mereka bisa membantu perkembangan bisnis kamu!
Copywriter: Menulis Untuk Mendorong Action
Seorang copywriter punya tugas utama buat bikin tulisan yang memancing pembaca buat langsung bertindak. Tindakan ini bisa bermacam-macam, mulai dari beli produk, daftar newsletter, atau sekadar interaksi dengan brand kamu. Sering dibilang sebagai “sales writing,” copywriting dipakai di iklan, deskripsi produk, newsletter, sampai landing page website.
Tugas utama copywriter? Mengerti apa yang diinginkan target audiens dan memadukan bahasa yang pintar sekaligus persuasif.
Seorang copywriter harus bisa:
- Paham kebutuhan target market
- Ngebentuk “suara” brand yang pas buat audiens
- Ngerti goal marketing
- Jago menyampaikan ide dengan jelas
- Bikin cerita yang menyentuh emosi pembaca
- Nulis copy yang singkat tapi tetap nendang
Content Writer: Nulis Buat Bangun Kepercayaan Brand
Kalau content writer tugasnya lebih ke menginformasikan, mengedukasi, atau menghibur pembaca. Mereka biasanya punya pemahaman yang dalam soal online marketing dan bisa bikin konten buat berbagai channel seperti blog, website, media sosial, hingga email. Tulisannya nggak cuma soal jualan, tapi juga buat membangun hubungan yang lebih erat antara brand dan pembaca.
Apa yang harus dikuasai content writer?
- Lakukan riset keyword biar konten gampang dicari di search engine
- Mampu nulis konten panjang yang engaging
- Paham struktur tulisan yang enak dibaca
- Riset yang mendalam buat meningkatkan kredibilitas konten
Meskipun kerjaan copywriter dan content writer beda, nggak jarang satu orang bisa ngerjain dua-duanya sekaligus. Jadi, gimana kamu tahu siapa yang dibutuhin bisnis kamu? Mulai dari tujuan bisnismu dulu!
Coba tanyain ke dirimu sendiri, apa yang lagi kamu kejar? Kalau kamu pengen ningkatin penjualan lewat email tapi belum nemu hasilnya, mungkin kamu butuh copywriter. Kalau pengen bikin blog edukatif yang bisa mengangkat brand kamu sebagai pemimpin opini, cari content writer. Kalau butuh dua-duanya? Bisa coba cari yang bisa mengerjakan keduanya atau bangun tim konten.
Content Strategist: Merencanakan Strategi Konten Sebuah Brand
Nah, kalau kamu nggak tahu jenis konten apa yang harus dibuat, channel mana yang paling oke buat dipakai, atau strategi apa yang harus dicoba, di sinilah peran content strategist dibutuhkan. Mereka adalah orang yang merencanakan strategi konten secara keseluruhan.
Mereka tahu jenis konten apa yang dibutuhkan, di mana harus dipublikasikan, dan bagaimana caranya agar konsisten mencapai tujuan marketing. Mereka juga kerja bareng data dan analitik buat memastikan konten yang dibuat efektif dan tepat sasaran.
Seorang content strategist harus bisa:
- Menentukan target audiens
- Bikin strategi konten yang sejalan sama tujuan brand
- Bikin panduan konten buat semua channel
- Pastikan kualitas dan konsistensi di semua platform
- Paham tools analitik buat optimasi distribusi konten
Jadi, Siapa yang Kamu Butuhin?
Ketiga peran ini sebenarnya sama-sama penting, tapi tergantung dari kebutuhan bisnismu. Pikirkan dulu goal kamu dalam content marketing, dan dari situ kamu bisa tentukan apakah kamu butuh copywriter, content writer, atau content strategist.
Apapun pilihanmu, pastikan tim konten kamu solid dan bisa membantu kamu mencapai tujuan marketing, ya!