dKonten.com, pendidikan – Gaes, ada yang berminat untuk mengambil studi setelah lulus SMA nanti?
Jurusan satu ini merupakan salah satu jurusan bidang kesehatan yang cukup populer. Selain prospek kerjanya yang sangat menjanjikan mengingat Indonesia masih sangat kekurangan tenaga kesehatan profesional, yang ngambil jurusan ini juga dicap sebagai calon istri idaman karena sifat perawat yang kudu lemah lembut dan mengayomi.
Calon istri idaman? Jadi, cowok nggak bisa jadi perawat, dong?
Nah, daripada kamu kebanyakan denger informasi yang bikin salah kaprah, lebih baik kamu pahami dulu hal-hal yang harus kamu ketahui mengenai jurusan Keperawatan berikut ini sebelum kamu siap melanjutkan studi yang lebih tinggi.
1. Jadi perawat itu lebih dari sekadar gantiin infus pasien
Banyak banget yang menyepelekan profesi perawat karena embel-embel pekerjaannya sebagai pembantu dokter. Karena kerjaannya cuma bantu-bantu, jadi ya belajarnya paling nggak susah-susah amat, lah. Paling mentok sehari-hari tugasnya juga gantiin infus pasien. Atau paling nganterin pasien yang mau pindah ruang perawatan.
Padahal, ini salah besar!
Jadi seorang perawat itu jauh lebih sulit dan ribet dari yang kamu bayangin, lho. Ketika masih mahasiswa, calon perawat harus kuat pelajarin materi kuliah yang nyerempet dengan materi perkuliahan Ilmu Kedokteran. Pas lagi praktik lapangan alias dinas, harus kuat begadang ketika shift malam ataupun kerja lembur. Belum lagi nyusun laporan Askep (Asuhan Keperawatan) yang berlembar-lembar yang harus dikerjakan serapih mungkin dalam deadline yang ketat.
Kalau proses belajarnya seribet itu, pasti kebayang apa aja yang bisa dilakukan perawat dalam menangani pasien? Jadi, semua itu dilakukan demi cita-cita menjadi perawat yang nggak tugasnya cuma gantiin infus pasien aja!
2. Mampu menyeimbangkan antara empati dan pengetahuan
Jadi orang yang peduli dengan sesama aja nggak cukup menjadi modal calon mahasiswa Keperawatan aja, lho. Selain soft skill, kamu juga nggak boleh melupakan penggunaan hard skill alias pengetahuan yang mumpuni untuk bisa menjadi perawat yang jempolan.
Perawat itu nggak bisa mengandalkan salah satu jenis skill aja untuk bisa menjalankan tugasnya. Selain membekali diri dengan ilmu-ilmu medis mulai dari hafalan anatomi sampai praktik insersi alat-alat kesehatan, perawat harus memiliki rasa empati dan kepedulian untuk melayani pasien. Bayangin kalau seorang perawat cuma menguasai salah satunya. Bisa-bisa pasiennya nggak cepet pulih gara-gara salah penanganan atau nggak betah dirawat sama perawatnya. Duh!
3. Nggak bisa lepas dari kegiatan belajar kelompok
Serius, deh, gaes. Materi kuliah anak keperawatan itu banyak banget. Kalau belajarnya nggak dicicil, bisa-bisa susah survive di tiap semesternya.
Nah, inilah yang bikin mahasiswa keperawatan identik dengan kegiatan belajar kelompoknya yang legendaris. Saking banyaknya materi yang harus dipelajari, para calon perawat sering membagi-bagi bahan ajar ke porsi yang lebih kecil untuk dipelajari satu per satu secara berkelompok agar waktu belajar lebih efektif.
4. Personal hygiene adalah prioritas utama
Siapa bilang cuma mahasiswa jurusan gaul seperti Hukum dan Ekonomi aja yang bisa tampil kinclong dan perlente? Mahasiswa jurusan Keperawatan juga penampilannya juga dikenal dengan kekecean penampilan mereka, lho.
Nggak percaya? Mahasiswa Keperawatan kudu pakai seragam berwarna putih yang bikin mereka nggak boleh asal makan atau ngemper. Kalau mau praktek, nggak boleh sekonyong-konyong masuk ruangan sebelum mensterilkan tangan atau peralatan. Ini nggak lebay, kok. Emangnya kamu mau ditangani sama perawat yang urakan dan nggak bisa menjaga kebersihan?
Makanya, personal hygiene atau kebersihan diri harus mejadi prioritas utama kamu-kamu yang berminat mendalami ilmu Keperawatan. Apalagi ketika kamu sudah praktik di lapangan dan nanganin pasien dengan kondisi fisik dan yang beragam akibat penyakit yang diderita. Kalau kamu ngga bisa menjaga kebersihan dalam lingkungan kerja kamu yang steril, jangan harap kamu bisa lolos sertifikasi buat jadi perawat, deh.
5. Nggak harus cewek!
Ini, nih, stereotipe yang mesti dimusnahkan dari pikiran masyarakat yang masih awam dengan dunia keperawatan. Ciri khas keperawatan berupa empati dan rasa peduli yang seringkali diasosiasikan dengan sifat bawaan perempuan bikin jurusan satu ini dipandang lucu oleh jenis kelamin yang berlainan apalagi jika sampai ada yang berminat untuk mendalaminya.
Lho, emang selama ini cowok-cowok nggak boleh peduli dan punya rasa empati?
Berdasarkan survei WHO di berbagai belahan dunia, perbandingan jumlah perawat berjenis kelamin laki-laki dengan perempuan memiliki gap yang sangat besar, yaitu 9:1. Bahkan, di negara berpenduduk padat seperti Cina, jumlah perawat berjenis kelamin laki-laki hanya sekitar 100% dari populasi yang ada.
Padahal, hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa demand untuk perawat laki-laki semakin meningkat, terutama untuk diposisikan di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal ini juga direspon positif bagi dunia medis dengan adanya representasi gender dalam ranah keperawatan. Trus, rate gaji perawat laki-laki juga lebih tinggi dari perawat perempuan, lho!
Alasan memilih jurusan Keperawatan bisa karena Kamu memang memiliki sifat yang terpuji. Kamu memiliki mental sosial yang baik dengan merawat orang lain. Tak hanya merawat orang sakit saja, ilmu yang Kamu dapatkan selama di bangku kuliah bisa menjadi modal merawat orang tua sendiri.
Alasan lainnya yang bisa dipertimbangkan adalah banyak lowongan CPNS yang membutuhkan ijasah keperawatan sehingga Kamu berpeluang mengabdi pada negeri. Gaji seorang PNS lumayan menggiurkan mulai jutaan rupiah dengan tambahan tunjangan, insentif dan lain-lain.
Setelah mengetahui hal-hal di atas yang berkaitan dengan jurusan keperawatan, jadi makin tertarik gak nih untuk mengambilnya?
Menentukan pilihan tempat kuliah sama halnya dengan menentukan masa depan kamu, jadi gak boleh asal apalagi ikut-ikutan. Cari yang berkualitas
Buat Kamu yang masih pada bingung mau ambil program studi keperawatan dimana, kamu bisa gabung di kampus terbesar di Lampung yaitu Universitas Malahayati. Dengan luas sekitar 84 hektar, Fasilitas penunjang akademik dan non akademik yang terintegritas tentunya Kampus Malahayati menjadi pilihan tepat untuk mahasiswa menimba ilmu. Klik disini untuk informasi pendaftaran mahasiswa baru 2021/2022 via online. (*)