dKonten.com, Pesawaran– Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran melakukan rembuk stunting guna terus menurunkan angka stunting di kabupaten setempat.
Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2023 mencacat Kabupaten Pesawaran telah berhasil menurunkan Pravelensi Stunting menjadi 10,0 persen.
Hal itu dikatakan Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Pesawaran Nanda Indira di Gedung Serba Guna (GSG) Mahan Agung Komplek Rumah Dinas Bupati di Desa Kurungan Nyawa Kecamatan Gedong Tataan, Kamis 12 September 2024.
“Artinya apa, ada perubahan signifikan dari sebelumnya, dan survei ini dilakukan oleh pemerintah pusat secara nasional dengan independen,” kata dia.
Menurut ketua TPPKK Kabupaten Pesawaran itu, penurunan angka tersebut berkat kerja keras seluruh stakeholder terkait yang dilakukan dengan baik. Mulai dari penanganan pada pengantin baru, ibu dengan usia produktif, keluarga, dan penanganan pada bayi usia di bawah lima tahun.
Kemudian, dia menyatakan, bahwa ke depan targetnya ada di angka minimal satu digit di tahun 2025.
“Pemerintah Kabupaten Pesawaran juga sebelumnya berhasil menurunkan pravelensi stunting Tahun 2023 sebanyak 15,1% dari angka pravelensi stunting tahun 2022 sebesar 25,1%. Ini akan kita tekan terus dengan mengoptimalkan peran pihak terkait, sehingga capaian 7 atau 8 persen dapat terpenuhi,” ungkapnya.
Nanda juga menerangkan, dari apa yang dikemukakan oleh Dinas Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa (PMD) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) serta Kelompok kerja (Pokja) Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Pesawaran merupakan langkah kongkrit yang telah dilakukan.
“Dinas kesehatan, melalui bidan desa dan perawat homecare telah melakukan kegiatan yang rutin guna menangani dan mencegah stunting. DP3AP2KB juga bekerja, PMD pun membantu sesuai dengan porsinya ditambah lagi dari Pokja serta elemen masyarakat lain guna menurunkan angka Stunting tersebut,” terang dia.
Dikatakan Nanda, data soal stunting yang dikemukakan pada rembuk stunting merupakan data riil dan telah sesuai dengan apa yang dilapangan. Bahkan, Nanda mengaku sering turun langsung ke desa desa untuk melakukan evaluasi dan pembinaan sehingga manakala ada kendala dapat lebih cepat diberikan solusi.
Sementara, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan bahwa untuk mengawal penurunan stunting pemerintah melakukan intervensi terhadap peran multisektor yang tergabung pada tim percepatan penurunan stunting.
“Seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dapat bersinergi dan bersatu padu dan masif dalam melakukan kegiatan sesuai dengan porsinya untuk bagaimana caranya menurunkan angka Stunting hingga terkecil,” kata dia melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Kabupaten Pesawaran Sunyoto.
Menurut dia, target tersebut tidak akan tercapai manakala seluruh pihak tidak bersatu, untuk itu semua pihak harus melakukan tindakan kongkrit dan komprehensif sesuai dengan poksi masing-masing sehingga capaian yang kita kejar lebih mudah teratasi.
Dia juga menegaskan, peran penting seluruh pihak bahkan media massa dalam rangka menekan atau mempercepat penurunan stunting di Bumi Andan Jejama sangatlah dibutuhkan.
“Ke depan saya minta partisipasi peran aktif media massa agar dapat membantu mempublikasi apa saja yang telah dan tengah dilakukan sehingga masyarakat dapat mengetahui secara utuh dan bertanggungjawab. Ini penting juga sekaligus mensosialisasikan kepada masyarakat, sehingga kendala yang dialami bisa terurai melalui informasi yang disampaikan,” kata dia.
Hadir dalam kesempatan tersebut, kepala OPD terkait, camat se Kabupaten Pesawaran, beberapa Kades, kader penanganan stunting, ormas, dan beberapa tokoh masyarakat. (**)
Bambang T