Kenapa Jadi Programmer Mungkin Bukan Pilihan Karir yang Baik Buat Kamu

Pinterest LinkedIn Tumblr +

dkonten.com – Jadi programmer itu keren, ya? Bisa bikin aplikasi, website, dan berbagai teknologi canggih lainnya. Tapi, sebelum kamu mantap memutuskan untuk jadi programmer, ada baiknya kamu mempertimbangkan beberapa alasan kenapa mungkin ini bukan pilihan karir yang tepat buat kamu. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Menghabiskan Jam Kerja Panjang dan Berantakan

Ilustrasi Web Designer

Kalau kamu berpikir kerja jadi programmer itu santai, kamu salah besar. Programmer sering kali harus menghadapi jam kerja yang panjang dan tak menentu. Misalnya, ada proyek yang harus selesai dalam waktu singkat, mau nggak mau kamu harus lembur. Bahkan, bisa jadi kamu harus bekerja di akhir pekan atau saat hari libur.

Ditambah lagi, kalau ada bug atau masalah mendesak yang harus segera diperbaiki, kamu harus siap sedia kapan saja. Kebayang, kan, betapa berantakannya jadwal kamu? Jadi, kalau kamu tipe orang yang suka punya waktu yang teratur dan bisa memisahkan waktu kerja dengan waktu pribadi, jadi programmer mungkin bukan pilihan yang tepat.

2. Harus Fokus dan Attention to Detail

Foto oleh Jules Amé: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-orang-tangan-meja-tulis-4078342/

Seorang programmer harus punya fokus yang tinggi dan perhatian terhadap detail. Kenapa? Karena sedikit saja kesalahan, misalnya typo dalam kode, bisa bikin aplikasi nggak jalan atau malah crash. Bayangin kalau kamu harus menghabiskan berjam-jam mencari satu titik koma yang hilang.

Kalau kamu merasa nggak telaten atau gampang terdistraksi, pekerjaan ini bisa jadi sangat melelahkan dan bikin frustrasi. Attention to detail ini penting banget, dan kalau kamu nggak punya, mungkin kamu bakal sering merasa kesulitan dan stress.

3. Harus Bisa Kolaborasi dan Punya Kemampuan Komunikasi

Foto oleh Mikhail Nilov: https://www.pexels.com/id-id/foto/laptop-kantor-bekerja-laki-laki-7988757/

Mungkin banyak yang berpikir jadi programmer itu bisa kerja sendirian di depan komputer. Padahal, kenyataannya nggak selalu begitu. Banyak proyek yang mengharuskan kamu bekerja dalam tim, dan ini berarti kamu harus bisa berkolaborasi dan punya kemampuan komunikasi yang baik.

Kamu harus bisa menjelaskan ide, mendiskusikan solusi, dan mendengar masukan dari anggota tim lainnya. Kalau kamu lebih suka bekerja sendirian dan merasa kurang nyaman dalam kerja tim, ini bisa jadi tantangan besar. Kemampuan komunikasi yang baik juga penting saat berhadapan dengan klien atau pemangku kepentingan yang mungkin tidak paham teknis, sehingga kamu harus bisa menjelaskan konsep yang rumit dengan bahasa yang mudah dimengerti.

4. Kamu Akan Merasa Kurang Dihargai karena Literasi IT yang Rendah di Indonesia

Ilustrasi

Di Indonesia, literasi IT masih tergolong rendah. Banyak orang yang masih belum mengerti sepenuhnya apa yang dilakukan oleh seorang programmer. Kadang-kadang, kamu mungkin merasa kurang dihargai karena orang-orang tidak memahami betapa kompleks dan pentingnya pekerjaan kamu.

Misalnya, ada yang berpikir pekerjaan kamu cuma “main komputer” atau “cuma ngetik kode doang”. Padahal, kamu menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk membuat sesuatu yang berfungsi dengan baik. Kurangnya apresiasi ini bisa bikin kamu merasa nggak dihargai dan kurang termotivasi. Kalau kamu tipe orang yang butuh apresiasi dari lingkungan sekitar, kondisi ini bisa sangat mengecewakan.

Programmer sering dikategorikan sebagai pekerjaan kreatif, seperti videografi atau graphic design, yang sering kurang dihargai di Indonesia. Banyak programmer yang gajinya di bawah UMR atau klien yang ngasih spek nggak masuk akal tapi bayarannya minim.

5. Harus Selalu Up-to-Date dengan Teknologi

Seorang programmer harus selalu up-to-date dengan teknologi terbaru. Teknologi terus berkembang dan berubah. Kamu harus selalu up-to-date dengan tren dan perkembangan terbaru supaya tetap kompetitif dan relevan. Ini cukup menantang karena artinya Kamu nggak akan pernah bisa berhenti belajar. Selalu ada hal baru yang harus Kamu pelajari dan kuasai. Kamu harus menyisihkan waktu dan usaha lebih untuk belajar bahasa baru, framework baru, dan tools baru.

Setiap tahun selalu ada teknologi baru yang harus dipelajari. Mungkin ketika Kamu baru belajar satu framework, tiba-tiba muncul framework baru yang lebih populer. Akhirnya, Kamu harus meluangkan waktu ekstra di luar jam kerja untuk belajar hal-hal baru. Ini cukup melelahkan dan bikin stres karena Kamu harus terus beradaptasi dengan perubahan yang cepat di dunia teknologi.

Menjadi programmer memang menawarkan banyak hal menarik, seperti gaji yang tinggi dan kesempatan untuk bekerja di industri teknologi yang berkembang pesat. Tapi, ada juga banyak tantangan yang harus dihadapi. Jam kerja yang panjang dan berantakan, tuntutan untuk selalu fokus dan perhatian terhadap detail, kemampuan kolaborasi dan komunikasi, kurangnya apresiasi karena literasi IT yang rendah, serta keharusan untuk selalu up-to-date dengan teknologi adalah beberapa alasan kenapa jadi programmer mungkin bukan pilihan karir yang baik buat kamu.

Sebelum memutuskan, pertimbangkan baik-baik apakah kamu siap menghadapi semua tantangan ini. Jika iya, maka selamat berjuang! Tapi, kalau kamu merasa beberapa atau semua hal di atas tidak cocok dengan dirimu, mungkin ada baiknya kamu mempertimbangkan karir lain yang lebih sesuai dengan kepribadian dan gaya hidupmu. Apapun pilihannya, pastikan kamu menjalaninya dengan penuh semangat dan dedikasi.

BACA JUGA  Ngobrol Santai antara UI/UX Designer dan Developer: Mengupas Perbedaan dengan Tawa
Share.

About Author

I am a Full-Stack Designer who loves to translate designs files into Website and Application, Based in Bandar Lampung - Indonesia

Comments are closed.