dkonten.com, Digital – Di era digital seperti saat ini, memiliki pekerjaan freelance menjadi hal yang banyak diminati oleh berbagai kalangan terutama anak muda. Dilansir dari website voffice.id, freelance atau yang biasa disebut dengan tenaga lepas adalah pekerjaan yang tidak terikat kontrak jangka panjang, tapi tetap memiliki ikatan kerja yang kuat terhadap perusahaan.
Bukan tanpa alasan mengapa banyak orang lebih memilih untuk menjadi freelancer. Waktu kerja yang fleksibel dan bisa dilakukan di mana saja menjadi salah satu daya tariknya.
Selain itu, seorang freelancer bisa memiliki project di lebih dari satu atau dua perusahaan sehingga pendapatan yang dihasilkan pun bisa setara dengan pegawai kantoran atau bahkan lebih.
Namun, tidak semua perjalanan menjadi seorang freelancer berjalan dengan mulus. Setiap pekerjaan termasuk freelance memiliki risikonya masing-masing.
Inilah 5 hal paling nggak enak yang biasa dihadapi oleh freelancer. Apa saja?
1. Tidak selalu ada project
Meskipun penghasilannya cukup menggiurkan, tapi pada kenyataannya tidak semua freelancer bisa mendapatkan project di setiap bulannya. Bahkan, ada yang mendapatkan project hanya satu tahun sekali.
2. Deadline yang terlalu mepet
Untuk freelancer yang sudah profesional, deadline yang terlalu mepet menjadi hal yang sangat menyebalkan. Bagaimana tidak? Pekerjaan yang lain saja masih menumpuk dan menunggu untuk diselesaikan, eh yang ini malah minta buru-buru dikerjakan.
3. Revisi yang dilakukan berkali-kali
Biasanya di awal, antara freelancer dan klien sudah memiliki dan menyetujui beberapa kesepakatan. Salah satunya adalah berapa kali batasan revisi yang diperbolehkan. Biasanya, jumlah maksimal revisi yang diperbolehkan adalah dua kali. Namun, ada saja klien yang tidak menuruti peraturan tersebut dan meminta revisi berkali-kali padahal freelancer sudah sebaik mungkin menyelesaikan project-nya. Huh!
4. Keterlambatan pembayaran
Ini yang paling ditakuti oleh seorang freelancer. Tidak seperti pegawai kantoran yang sudah memiliki tanggal pasti kapan gajian akan cair, seorang freelancer dituntut untuk bersabar jika klien terlambat membayar hak kita. Apalagi, keterlambatan tersebut bisa berlangsung berminggu-minggu lamanya.
5. Bayaran yang tidak sesuai dengan harapan
Walaupun sudah ada kesepakatan di awal terkait jumlah pembayaran yang akan diterima oleh freelancer, bukan tidak mungkin klien membayar tidak sesuai dengan harapan kita. Inilah pentingnya perjanjian hitam di atas putih sebelum menyetujui sebuah project.
Itu dia 5 hal paling nggak enak yang bisa jadi dialami oleh seorang freelancer. Apakah kamu mengalami salah satunya? Tetap semangat ya, Freelancer!(*)