dKonten.com, Pesawaran – Tanjung Putus merupakan destinasi wisata bahari di Lampung berupa pulau yang unik dan cantik di Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran. Dinamakan Tanjung Putus karena menurut cerita orang tua dahulu Pulau ini sangat dekat bahkan tersambung dengan daratan Sumatera.
Namun, karena kejadian ledakan dahsyat Krakatau yang menimbulkan gelombang tsunami akhirnya menyebabkan daratan yang tadinya tersambung menjadi terpisah menjadi sebuah pulau. Hanya berjarak tempuh dua sampai tiga jam dari pusat kota Bandar Lampung, pulau ini salah satu destinasi wisata Lampung yang wajib kamu kunjungi.
Pulau Tanjung Putus memiliki keindahan terpendam, baik di atas maupun bawah permukaan airnya. Suasananya tenang tidak ada hiruk pikuk kendaraan bermotor, yang ada hannyalah suara deburan ombak dan perahu yang sesekali melintas mengantar atau menjemput para pengunjung pulau.
Ketika kamu mengunjungi Pulau Tanjung Putus, saya sarankan untuk menginap satu sampai dua malam disana. Ada anyak homestay milik warga yang dibandrol dengan harga yang cukup murah kisaran Rp100 ribu hingga Rp350 ribu.
Lalu, apa saja yang bisa kamu lakukan ketika mengunjungi Tanjung Putus? Disini saya akan bahas satu per satu, yang pertama bisa dilakukan adalah Snorkeling.
Snorkeling di Pulau Tanjung Putus adalah wajib hukumnya bagi para wisatawan, karena spot snorkeling tidak jauh dari pantai. Kalau kamu memulai dari pulau, cukup sedikit berjalan ke air lalu sedikit berenang dan kamu sudah berada di atas spot cantik. Namun, untuk saat ini tidak disarankan berjalan melalui bibir pantai karena akan merusak terumbu karang yang ada. Jadi kamu bisa berjalan menuju dermaga dan turun meelalui dermaga yang ada. Dengan kedalaman 2-5 meter kamu sudah bisa melihat ikan-ikan dan karang yang sangat cantik.
Selain snorkeling, bagi kamu yang sudah memiliki lisensi Diving (semua lisensi diterima) diwajibkan juga untuk menyelam di Pulau Tanjung Putus.
Spot diving Tanjung Putus memiliki banyak sekali keindahan yang bisa dinikmati oleh para penyelam, dengan arus yang tenang sangat aman jika kamu adalah penyelam pemula. Ada beberapa spot diving yang bisa dicoba. Dengan kedalaman 5-8 meter kamu sudah bisa menikmati keindahan biota laut yang ada. Terdapat tiga kapal karam akibat tsunami beberapa waktu lalu, di spot kapal ini kamu bisa melihat berbagai jenis ikan yang cukup banyak.
Spot selanjutnya yaitu disekitar batu mandi sebutannya, di spot ini ada 3 buah batu besar yang muncul dipermukaan laut. Jaraknya hanya 10 menit dari dermaga menggunakan speedboat.
Pada spot ini kamu bisa menemukan berbagai macam bota laut yang sangat indah, selain itu dikedalaman 20 meter kamu bisa masuk kedalam goa bawah laut yang akan menantang adrenalin. Terdapat dua buah goa bawah laut di spot ini yang wajib kamu masuki ketika memutuskan menyelam di Tanjung Putus.
Bagi yang hobi fotografi makro bawah laut, pulau Tanjung Putus boleh masuk dalam list destinasi yang patut dikunjungi. Di sekitar pulau banyak ditemukan berbagai jenis Nudibranchs, hewan laut kecil bertubuh lunak, yang terkenal dengan bentuk dan warnanya yang unik.
Cara Menuju Tanjung Putus
Untuk mencapai Pulau Tanjung Putus kita bisa memilih salah satu dari dua opsi ini. Pertama, parkir kendaraan di dermaga Ketapang, lalu menyewa perahu dan menempuh perjalanan laut selama 1 jam. Keuntungan dari pilihan pertama ini adalah kita bisa melakukan hopping island. Mampir di beberapa pulau yang dilewati, seperti pulau Kelagian Besar, Kelagian Kecil, Pahawang Besar, Pahawang Kecil, Lelangga Besar. Biaya sewa perahu perhari yang agak mahal, sekitar Rp600-Rp800ribu per hari (tapi harga bisa berubah tergantung keadaan) namun kalau ditanggung bersama 6-10 orang tentu bisa terasa lebih ringan.
Pilihan kedua adalah dengan berkendara dari pusat Kota Bandar Lampung melalui Jalan Raya Way Ratay yang melewati TPI Lempasing, Hanura, Pantai Klapa Rapat (Klara). Lalu memasuki Jalan Pematang Awi yang melewati Brigif 4 Marinir, lalu masuk ke daerah yang banyak tambaknya. Di situlah kita bisa minta antar dengan perahu untuk sedikit menyeberang ke Pulau Tanjung Putus. Dari sini, biaya yang dikeluarkan lebih kecil. Namun sepertinya badan akan lebih lelah menempuh jalan daratnya dan tidak bisa mampir di beberapa pulau seperti di pilihan pertama. (**)