dKonten.com – Kecelakaan yang mengakibatkan kelumpuhan tidak dapat mematahkan cita-cita Chelsie Hill untuk menjadi seorang profesional. Meskipun separuh tubuhnya tak lagi berfungsi, wanita ini tetap mewujudkan mimpinya dan menginspirasi banyak orang yang mengalami kondisi serupa.
Melansir Oddity Central, Chelsie sudah bertekad untuk menjadi penari sejak usia 3 tahun. Sejak usia 5 tahun hingga duduk di bangku SMA, dia sudah sering memenangkan kompetisi tari. Semua orang yakin dia akan meraih masa depan cemerlang sebagai penari profesional. Hingga sebuah kecelakaan mengubah hidupnya.
Setelah menghadiri sebuah pesta, Chelsie pulang dengan menumpang mobil salah satu temannya. Celakanya, si pengemudi mabuk berat dan menabrak pohon dengan kecepatan tinggi. Chelsie yang baru berusia 17 tahun berhasil selamat, namun dia harus menerima kenyataaan pahit. Dokter menyatakan dia tak akan bisa berjalan kembali. Tubuh Chelsie mengalami kelumpuhan mulai dari pinggang hingga ujung kaki.
Namun keadaan tersebut ternyata tak membuat Chelsie patah arang. Chelsie mengatakan kepada dokter yang menanganinya, “Lupakan berjalan, saya hanya ingin menari.”
Slama masa pemulihan, Chelsie menonton video Auti Angel, mantan penari profesional dan koreografer. Angel tampil bersama artis-artis hip-hop kenamaan seperti N.w.a., Kid ’n Play, dan LL Cool J. Dia menari dengan penuh semangat, meskipun menggunakan kursi roda. Dari sana Chelsie merasa terinspirasi dan bertekad untuk mengikuti jejak Angel.
Setelah keluar dari rumah sakit, Chelsie belajar untuk menggunakan kursi roda dan mulai menari lagi. Setelah itu dia bertemu dengan Auti Angel dan tiga penari difabel lainnya. Chelsie tampil dalam reality show Push Girls untuk berbagi pengalaman dan meningkatkan kesadaran pemirsa tentang bahaya berkendara dalam keadaan mabuk.
Setelah tampil di acara tersebut, Chelsie mulai membuat video tutorial bagi para penyandang disabilitas. Dia juga berkeliling negeri untuk berbagi kisah inspiratifnya.
Saat ini Chelsie Hill dikenal sebagai seorang penari hip-hop, motivator, dan inspirator yang berhasil membangkitkan semangat begitu banyak orang, terutama kaum penyandang disabilitas seperti dirinya.
“Yang namanya tarian tetaplah tarian, entah Anda berjalan atau bergulir [dengan kursi roda], dan itulah yang saya sebut keindahan dalam tarian. Tarian tidak mengenal kecacatan…Tarian adalah sesuatu yang Anda rasakan dalam hati Anda,” tuturnya.
Walaupun begitu, Chelsie tetap berharap suatu hari dia bisa berjalan kembali. Saat ini dia rajin melatih otot-otot tubuhnya agar terbiasa bergerak kembali. (**/Mdk)
