dKonten.com, Pesawaran– Masih di Kecamatan Way Ratai, setelah SDN 20 Way Ratai, kini kondisi SDN 4 Way Ratai tidak jauh berbeda dengan SDN 20.
Bahkan, kondisi SDN 4 Way Ratai yang terletak di Desa Pesawaran Indah jauh dari kata layak, mulai dari kekurangan ruang kegiatan belajar dan mengajar (KBM), satu ruang kelas yang disekat papan untuk dijadikan dua ruang kelas, dinding sekolah yang sudah retak dan terkelupas, atap bocor, hingga atap ruang kelas yang disanggah kayu balok.
Tak ayal, siswa kelas 1, 2 dan 3 terpaksa harus belajar sambil diselimuti rasa ketakutan. Pasalnya ruang kelas yang mereka gunakan untuk kegiatan belajar sehari-hari dalam kondisi rusak berat.
Bahkan atap harus ditopang dengan sebuah kayu balok untuk mencegahnya supaya tidak ambruk. Selain itu kaca jendela dalam kondisi pecah, serta kursi dan meja yang sudah lapuk. Mirisnya, kondisi ini sudah terjadi belasan tahun lalu.
Dari hasil pantauan, terdapat dua ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar kelas 1, 2 dan 3. Dimana dari dua ruang kelas itu, satu ruang kelas harus bergantian, yakni dari pagi sampai jam 10:00 wib untuk kelas 1, kemudian kelas 2 mulai masuk jam 10:00 wib hingga jam pelajaran berakhir. Sedangkan satu ruangan lagi untuk kelas 3.
Kondisi atap dua ruang kelas tersebut banyak yang bolong dan nyaris ambruk, serta sudah disanggah oleh balok kayu. Selain itu, sebagian kaca ruang kelas pecah, kondisi lantai juga banyak yang terkelupas, mebeuler sekolah seperti kursi dan meja juga banyak yang rusak.
Tidak hanya itu , kondisi dinding bangunan juga banyak yang berlubang , atap plafon setiap ruang kelas juga sudah banyak yang ambrol , bahkan banyak atap asbes yang pecah dan berterbangan tersapu angin.
Sofrin Pasar Ribu, salah seorang guru di SDN 4 Way Ratai mengatakan, kondisi fasilitas pendidikan yang tidak memadai tersebut tentu saja membuat aktivitas belajar dan mengajar tidak nyaman.
“Jika hujan deras mengguyur, papan tulis, meja, kursi dan para siswa harus dipindahkan ketempat yang tidak bocor,” kata dia, Senin, 4 November 2019.
Menurutnya, rusaknya fasilitas gedung di sekolah tersebut sudah berlangsung sejak sepuluh tahun terakhir. Dan pihak sekolah sudah sering mengajukan bantuan untuk renovasi bangunan, namun hingga saat ini tak kunjung terealisasi.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui dinas pendidikan bisa segera melakukan perbaikan gedung, agar para siswa maupun guru bisa melakukan aktifitas belajar mengajar dengan nyaman,” kata dia.
Sementara, Kepala SDN 4 Way Ratai, Almeteus Sumiyono mengungkapkan, bahwa SDN 4 Way Ratai bukan hanya mengalami kerusakan ruang kelas, namun sekolah yang telah berdiri sejak tahun 1984 dan memiliki 140 murid tersebut juga kekurangan ruang kelas.
“Ruang kelas disekolah kami terbatas, atapnya banyak yang bolong, kaca pecah, bangku usang , dua ruang kelas mau ambruk atapnya, satu kelas atapnya sudah ditopang dengan balok kayu,” kata dia.
Almeteus Sumiyono menambahkan, dengan kondisi tersebut pihaknya sudah sering mengajukan usulan melalui proposal setiap tahunnya untuk dilakukan rehab dan penambahan ruang kelas baru kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran. Juga mengajukan secara online melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik), namun hingga saat ini belum ada yang terealisasi.
“Sudah kami laporkan dan sudah mengajukan untuk perbaikan namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki,” kata dia. (**)
Joko H