dKonten.com, Pesawaran– Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesawaran Farid Wajjedi berpesan agar calon jamaah haji asal kabupaten setempat jangan pernah meninggalkan kewajiban saat menunaikan ibadah haji.
Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan kepada peserta manasik haji di aula Islamic Centre Kabupaten Pesawaran, Rabu 19 Juni 2019.
“Saya berpesan jangan sampai di sana meninggalkan kewajiban, Sholat,” kata dia.
Menurut dia, di sana (Arab Saudi) jamaah akan merasa diburu buru, dalam berbagai hal, misalnya, makan, mandi naik bus selalu merasa tertinggal.
“Utamakan kewajiban yakni Sholat, kuncinya jangan lepas dari wudhu, karena di mana pun kita bisa melaksanakan Sholat,” kata dia.
Dikatakan Farid Ibadah haji menjadi rukun islam ke lima, dan dalam menjalankan ibadah haji ada waktunya, bukan seperti umrah.
“Yang membedakan haji dan umrah adalah Hajjul Arofah dan kita dikumpulkan di sana (Arofah) pada bulan Zulhijjah bukan bulan lainnya,lainnya, artinya dalam satu tahun itu hanya sekali.”
“Di dalam manasik ini kita akan berikan materi tata cara haji dan syaratnya baik rukun, wajib maupun sunahnya.”
Selain fisik yang prima, kata mantan kepala KUA Gedongtataan itu, jamaah juga harus memiliki ilmu tentang tata cara manasik, sehingga hajinya tidak sia sia. Kadang kala ada yang melihat secara fisik dan manasiknya dirinya sudah lengkap dan mampu, namun belum ada panggilan jiwa berangkat ke sana.
“Kita jangan berkecil hati dan pesimis, karena secara ekonomi belum siap, atau takut akan dosa dosa kita di tanah air lalu alan dibalas di sana, sehingga selalu menjadi ganjalan untuk pergi haji, buang jauh jauh hal itu, karena jika Allah berkehendak di mana saja bisa dibalas,” kata dia.
Terpisah, dalam sambutan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona yang dibacakan asisten I Syukur mengatakan kepada 109 calon jamaah haji asal pesawaran agar mengikuti kegiatan manasik haji dengan seksama, karena pelatihan manasik haji sangat berguna pada pelaksanaan ibadah haji nantinya.
“Peserta juga harus mencari informasi di berbagai media, karena berdasarkan pengalaman bahwa kondisi dan situasi lingkungan ditanah suci tidak selalu sama dari tahun haji sebelumnya,” kata Syukur.
Selain itu lanjut Syukur, calon jamaah haji juga diharapkan selalu menjaga kebersamaan serta kerjasama yang saling menguntungkan antar jamaah haji, setiap jamaah haji hendaknya menjaga ahlaqulqarimah, perilaku yang terpuji, menghormati sesama tamu Allah dan menjaga nama baik daerah.
“Hal terpenting yang perlu persiapkan yakni bekal akhlak. Akhlak yang harus dimiliki calon haji diantaranya sabar, tawakal, tabah, disiplin, toleransi terhadap perbedaan, kerjasama, ikhlas, dan lain sebagainya. Akhlak tersebut harus sudah tertanam dan dilaksanakan sejak dari tanah air, selama di tanah suci, dan ketika kembali dari ibadah haji,” kata dia.
Dijelaskan, ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan kemampuan baik dana, fisik dan mental spiritual yang memadai. Dimana Ibadah haji adalah perjalanan suci yang sangat memerlukan kesiapan fisik, mental, informasi dan pengetahuan tentang manasik dan proses pelaksanaan ibadahnya serta tidak terpengaruh oleh hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan ibadah haji.
“Keberhasilan ibadah haji adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, seperti menjaga kesehatan jasmani dan rohani dengan baik karena banyak memerlukan gerakan fisik dan kesiapan mental termasuk mengesampingkan sifat-sifat buruk yang kita miliki,” kata dia.
Sementara, Kasi penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Pesawaran, Khuzil Afwa Kahuripan menambahkan pelaksanaan manaik haji akan digelar selama dua hari terhitung Rabu hingga Kamis (19-20/6)
“Calon jamah haji Pesawaran sekitar 107 jamaah plus 2 pendamping dan dijadwalkan akan berangkat melalui kloter 30 pada 21 Juli mendatang,” kata dia. (**)
Laporan Bambang T