Zaman sekarang, hampir semua orang udah terbiasa sama gadget. Bangun tidur, yang dicari HP. Mau kerja, buka laptop. Lagi di jalan, buka maps. Lagi nunggu, scroll TikTok. Intinya, hidup kita udah melek teknologi, kan?
Tapi, tunggu dulu. Melek teknologi itu maksudnya ngerti pakai doang, atau ngerti dalemannya juga?
Banyak dari kita ngerasa udah “paham teknologi” cuma karena bisa pakai berbagai aplikasi, ngerti fitur-fitur HP terbaru, dan tahu cara nge-update software. Tapi, kalau kita jujur, banyak dari kita sebenernya cuma pengguna. Belum tentu paham proses di balik semua itu. Nah, di sinilah letak kesalahpahaman yang cukup besar.
1. Menggunakan teknologi ≠ Memahami teknologi
Kamu bisa aja tiap hari buka Zoom buat rapat, pakai Canva buat desain, atau ngedit video pakai CapCut. Tapi itu belum tentu berarti kamu paham teknologi.
Paham teknologi itu bukan cuma soal bisa pakai alatnya, tapi tahu juga bagaimana alat itu bekerja, kenapa diciptakan, dan siapa aja yang berperan di balik layar.
Ibaratnya, kamu bisa aja jago masak nasi goreng, tapi bukan berarti kamu ngerti soal ilmu gizi, teknik memasak, atau sejarah kuliner.
2. Update aplikasi itu gampang, tapi tahu prosesnya enggak semudah itu

Ist
Kita semua pasti pernah lihat notifikasi kayak gini:
“Update tersedia. Versi terbaru membawa peningkatan keamanan dan perbaikan bug.”
Dan mayoritas dari kita cuma klik update now, selesai.
Tapi pernah nggak sih kamu mikir, apa sih yang sebenarnya terjadi saat aplikasi di-update?
Di balik update itu, ada tim developer yang kerja keras:
- Menganalisis laporan bug dari pengguna
- Menulis ulang kode program
- Ngetes ulang aplikasi biar gak error
- Dan memastikan semuanya tetap kompatibel dengan berbagai jenis device
Prosesnya panjang, rumit, dan kadang bikin pusing. Tapi semua itu dilakukan demi kamu—pengguna—bisa pakai aplikasi dengan nyaman.
3. Ada dunia yang nggak kelihatan: para developer, desainer, dan engineer

Ilustrasi
Selama ini, kita cuma lihat “produk akhirnya” aja. Entah itu aplikasi, website, game, atau sistem informasi. Tapi di balik satu aplikasi, bisa ada belasan sampai ratusan orang yang terlibat:
- Software engineer yang bikin logika programnya
- UI/UX designer yang mikirin gimana tampilan dan pengalaman pengguna
- Quality assurance (QA) yang ngetes semua fitur biar gak ada error
- Product manager yang nentuin arah dan strategi aplikasi
- DevOps engineer yang ngatur server dan infrastruktur
Mereka semua kerja bareng, lembur, debug sampai larut malam, demi satu tujuan: menghadirkan teknologi yang mempermudah hidupmu.
4. Mindset yang keliru: “Aku ngerti teknologi karena bisa pakai laptop dan HP”

Foto oleh Andrea Piacquadio: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-tersenyum-saat-menggunakan-laptop-3776200/
Pernyataan ini sering banget kedengeran. Bahkan kadang jadi alasan orang merasa gak perlu belajar lebih jauh.
Padahal, mindset ini bisa jadi penghalang untuk berkembang.
Kalau kamu merasa udah cukup cuma bisa pakai teknologi, kamu bakal berhenti belajar. Padahal, dunia teknologi itu luas banget. Dan jujur aja, semakin kamu belajar, semakin kamu sadar kalau kamu belum tahu apa-apa.
Coba bayangin ini:
- Kamu bisa bikin story di Instagram. Tapi tahu gak gimana data fotomu dikompres biar gak berat saat diunggah?
- Kamu pakai Google Maps tiap hari. Tapi pernah gak mikir gimana sistem navigasi GPS bisa tahu jalan tercepat?
- Kamu pakai AI buat bantu kerja. Tapi tahu gak gimana cara mesin belajar dari data?
Pertanyaan-pertanyaan ini bukan buat bikin kamu minder, tapi justru buat ngingetin bahwa teknologi itu bukan cuma soal pakai, tapi juga soal memahami dan mengapresiasi prosesnya.
5. Kenapa penting untuk tahu lebih dalam tentang teknologi?
Karena dunia terus berubah. Dan perubahan itu banyak digerakkan oleh teknologi.
Kalau kamu cuma jadi user, kamu bakal terus tergantung sama apa yang dibuat orang lain. Tapi kalau kamu mulai ngerti cara kerjanya, kamu bisa jadi creator, bukan cuma consumer.
Selain itu, paham teknologi juga bikin kamu:
- Gak gampang termakan hoaks atau scam digital
- Lebih bijak dalam menggunakan aplikasi dan media sosial
- Bisa adaptasi lebih cepat kalau teknologi baru muncul
- Punya peluang karier lebih luas di dunia digital
6. Gimana caranya mulai paham teknologi, bukan cuma jadi pengguna?

Ist
Tenang, kamu gak harus jadi jago coding buat ngerti teknologi. Tapi ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan:
a. Belajar dasar-dasar logika digital
Misalnya kayak gimana aplikasi menyimpan data, apa itu internet, gimana sistem cloud bekerja. Ini bisa kamu pelajari lewat video YouTube, kursus online gratis, atau artikel di Medium.
b. Kenalan sama orang yang kerja di bidang teknologi
Ngobrol sama mereka bisa membuka wawasan kamu. Tanyain aja hal-hal sederhana kayak, “Sebenarnya kalau aplikasi ngelag itu penyebabnya apa sih?”
c. Ikut workshop atau webinar
Banyak banget acara online yang bahas teknologi dengan bahasa ringan dan gampang dimengerti. Kamu bisa mulai dari yang temanya “pengenalan UI/UX”, “belajar data science untuk pemula”, atau “mengapa penting menjaga keamanan digital”.
d. Jangan takut tanya
Sering kali kita merasa malu nanya hal-hal teknis karena takut dianggap gak ngerti. Padahal, semua orang pernah mulai dari nol.
7. Jangan puas jadi pengguna, yuk upgrade jadi pembelajar teknologi

Ist
Pakai gadget itu penting, tapi paham teknologi itu jauh lebih penting.
Dengan mulai belajar, kamu bisa tahu alasan di balik setiap fitur, ngerti cara kerja sistem yang kamu pakai tiap hari, dan punya mindset yang lebih kritis dan produktif dalam berteknologi.
Karena di dunia digital ini, yang bertahan bukan cuma yang bisa scroll, tapi juga yang bisa explore lebih dalam.