Botol bekas yang dimanfaatkan sebagai perangkap nyamuk
dKonten.com, Pesawaran– Desa Bogorejo, Kecamatan Gedongtataan melaksanakan prilaku hidup bersih dan sehat dengan cara efektif dan ekonomis, yakni dengan pengelolaan bank sampah.
Hal itu dikatakan Kepala Desa Bogorejo Hermansyah disela sela lomba Kesatuan Gerak PKK – KKBPK – Kesehatan ke tingkat nasional, Selasa, 19 Maret 2019.
“Ini bagian dari penyuluhan kebersihan dari Dinas Kesehatan Pesawaran bahwa PHBS merupakan hal penting dalam menjaga kesehatan masyarakat dan kami mengaplikasikan dengan cara yang memiliki nilai ekonomi,” kata dia.
Menurut dia, masing masing dusun melakukan pemanfaatan sampah dari warga yang dibeli dengan harga normal. Selanjutnya, hasil pembelian sampah itu digunakan sebagai dana kas dusun.
Lampion, hasil dari pemanfaatan limbah sampah non organik di Desa Bogorejo
“Ada warga yang setor sampahnya dan ada juga yang diambil keliling oleh pwtugas di masing masing dusun,” kata dia.
Dalam pemanfaatannya, untuk sampah organik dikelola oleh BUMDes sebagai kompos atau pupuk organik, sedangkan sampah non organik seperti bungkus kopi sachet atau lainya dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan.
“Bisa dibuat tas, lampion atau lainnya, dan sampah plastik lainnya dijual kepihak rekanan yang sudah bekerja sama dengan desa,” kata dia.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran Harun Tri Djoko mengatakan bahwa pemanfaatan sampah atau barang yang tidak terpakai sebagai bagian PHBS merupakan hal yang sangat dianjurkan.
“Seperti halnya Desa Bogorejo yang mengelola sampahnya ke sistem bank sampah itu bagus, dan juga sampah botol air mineral bisa juga dimanfaatkan guna perangkap nyamuk atau Ovitrap,” kata dia.
Menurut Harun, cara kerja Ovitrap dengan cara menjebak nyamuk agar bertelur ke media botol air mineral yang sudah dibelah dua tersebut.
Anggota saka bhakti husada memperlihatkan Ovitrap hasil dari pemanfaatan limbah botol bekas
“Jadi botol bekas itu kita potong dua bagian, bagian atas botol kita balik dan satukan dengan potongan botol bagian bawah, kemudian kita lilit dan rekatkan dengan perekat warna hitam lalu botol tersebut dibungkus dengan plastik warna hitam dan biarkan bagian atasnya terbuka,” kata dia.
Dikatakan Harun, di dalam botol tersebut diisi dengan air sekitar seperempat gelas yang dicampur dengan ragi (termipan) satu sendok, dan juga gula yang sudah dicairkan sebanyak satu sendok makan.
“Cara kerja Ovitrap itu membentuk bakteri untuk makanan jentik, sehingga nyamuk mau berkembang biak di situ.”
“Dan setelah nyamuk berkembang biak, sebelum 3 hari air dalam botol Ovitrap itu harus dibuang yang terkena sinar matahari, itu bisa dilakukan berulang ulang, sehingga memotong proses perkembang biakan nyamuk,” kata dia. (**)