dKonten.com, Aset Digital – Pernah dengar aset digital? Kalau belum pernah kamu mungkin tidak sendirian. Aset digital memang belum sekondang aset-aset lain seperti properti, emas, dan kendaraan. Namun, di era teknologi maju seperti sekarang ini dan internet menjadi hal yang primer, hampir semua orang memiliki aset digital tanpa mereka sadari.
Dilansir dari satutumbuhseribu.valbury.co.id menurut Uji Agung Santosa, Senior Financial Planner dari One Shildt, aset digital sebenarnya dalam arti umum tidak selalu dikaitkan dengan investasi keuangan. Alasannya aset digital adalah segala macam aset baik tulisan maupun media dalam format digital (binary) termasuk hak untuk menggunakannya.
Misalnya saja kalau kamu memiliki akun media sosial atau domain ID di sebuah blog, kamu bisa dikatakan memiliki aset digital. Aset ini jelas tidak bisa digunakan orang lain dan bahkan bila kamu meninggal, aset ini tetap eksis kecuali sebelumnya kamu memberikan wasiat pada seseorang untuk menggantikanmu mengurusi aset tadi.
Bagaimana di bidang ekonomi?
Nah, lebih lanjut menurut Uji Agung, dalam bidang ekonomi finansial, aset digital dikaitkan dengan berbagai macam investasi maupun hal-hal yang memberikan manfaat ekonomi dalam format digital. Sejumlah aset digital ekonomi yang populer adalah mata uang kripto (criptocurrency), saham, reksa dana, maupun emas nonfisik. Aset-aset digital ini terus berkembang seiring makin marak dan majunya teknologi digital.
Uji menambahkan, selain aset digital seperti tersebut di atas, sebenarnya mengelola website, menjadi selebgram, youtuber, atau memiliki toko online juga merupakan aset digital. Sebab dengan mengelola website, menjadi selebgram atau youtuber, dan punya toko online untuk berjualan, maka ada keuntungan ekonomi yang kamu didapatkan di sana.
Kelebihan dan kekurangan aset digital
Menurut Uji Agung, aset digital memiliki kelebihan dari segi kemudahan, kecepatan, dan fleksibilitas. Artinya, aset digital mudah diakses, diperoleh, dan tidak perlu tempat penyimpanan yang besar seperti menyimpan emas atau surat berharga yang terkadang harus memakai jasa bank atau pegadaian.
Sayangnya, aset digital terlalu bergantung pada teknologi dan internet. Oleh karena itu jika terjadi sesuatu dengan teknologi yang menopangnya, atau servernya, bisa jadi aset digital yang tadinya sangat berharga menjadi tidak berharga atau paling buruk, raib.
Aset digital juga dianggap lemah karena biasanya tidak memiliki underlying asset atau jaminan. Contohnya untuk cryptocurrency, tidak ada standar dan juga jaminan bahwa aset digital yang kita miliki memiliki nilai. “Jadi untuk beberapa aset digital tertentu, hanya berdasarkan kepercayaan saja,” kata Uji Agung.
Kabar gembiranya, untuk beberapa aset digital lain seperti reksa dana maupun emas digital sebenarnya lebih aman karena sistemnya sudah mapan, memiliki jaminan, dan diawasi ketat oleh pemerintah (OJK dan Bappebti). Keuntungan lain dari aset digital adalah likuid karena bisa kamu jual kapan saja saat membutuhkan uang.
Memilih aset digital yang terbaik
Karena didasarkan pada kepercayaan, memilih aset digital untuk menjadi investasi harus dilakukan dengan super teliti. “Jangan sungkan untuk melakukan riset, siapa yang menerbitkan aset, atau produk digital tersebut, apakah sudah mendapatkan izin dari lembaga terkait, dan cek juga background dari produk dan lembaga penerbitnya,” kata Uji Agung.
Lebih baik membeli aset digital (investasi digital) yang sudah teruji, memiliki jaminan, dan diawasi oleh lembaga resmi seperti reksa dana, emas virtual, maupun saham. Setelah membaca informasi tentang aset digital di atas, mungkin kamu bertanya, apakah strategi mendapatkan keuntungan dengan aset digital ini sama atau berbeda dengan aset lain?
Menurut Uji Agung, strategi untuk mendapatkan keuntungan dari aset digital sebenarnya hampir sama dengan memiliki aset fisik. Intinya, kamu membeli aset tersebut di saat murah dan menjualnya di saat harganya sedang tinggi.
Dengan aset digital, hal tersebut menjadi lebih mudah dilakukan. Kita dapat langsung mengawasi kenaikan atau penurunan nilai/harga aset digital secara real time, sehingga lebih cepat bisa memperhitungkan apakah kita untung atau rugi. Berbeda dengan aset fisik seperti properti dan yang lain.
Yang penting, untuk bisa untung dari aset digital, kamu harus rutin melihat perkembangan nilai/harga aset tersebut sehingga tahu kapan harus menjual atau membeli.
Jadi, tunggu apa lagi? Kamu bisa memaksimalkan aset digital yang saat ini kamu miliki atau bahkan mulai memilah aset digital apa saja yang akan dikoleksi demi sejahtera di masa yang akan datang.(*)
[mc4wp_form id=”5165″]