Digital – Belakangan ini, ada satu kebiasaan baru yang diam-diam mulai menggeser cara kita mencari informasi di internet. Jika dulu kita selalu “ayo googling dulu”, sekarang pelan-pelan berubah jadi “coba tanya ChatGPT dulu”. Bahkan banyak orang sekarang malas membuka halaman Google, malas membaca 10 artikel berbeda, karena cukup mengetik satu pertanyaan ke ChatGPT, langsung keluar jawaban ringkasnya.
Pertanyaannya sekarang, apakah AI seperti ChatGPT akan mendominasi search engine? Apakah masa depan Google dan search engine lainnya akan terusik dengan kehadiran AI ini?
Jawabannya: Ya, dan mungkin itu sudah mulai terjadi.
Kenapa ChatGPT Bisa Mengusik Dominasi Search Engine?
1. Cepat, ringkas, dan langsung ke poin
Bayangkan kamu sedang ingin tahu: “Kenapa langit biru?” Kalau kamu tanya di Google, kamu akan lihat minimal 5-10 artikel dengan judul clickbait seperti “7 Alasan Kenapa Langit Terlihat Biru, Nomor 5 Bikin Kaget!” atau artikel Wikipedia dengan penjelasan panjang, lengkap dengan rumus fisika yang bikin kepala nyut-nyutan.
Tapi kalau kamu tanya ChatGPT, jawabannya langsung:
Langit terlihat biru karena molekul-molekul udara menyebarkan cahaya biru lebih kuat dibanding warna lain, proses ini disebut Rayleigh scattering.
Selesai. Kamu paham, hemat waktu, dan tidak perlu menutup 10 iklan pop up dari situs abal-abal.
2. Tidak ada iklan dan SEO murahan
Search engine sekarang sudah terlalu ramai dengan konten yang dioptimasi SEO tapi tidak mengutamakan pengalaman pembaca. Kita semua pasti pernah merasa “kok artikelnya muter-muter gini sih, jawabannya mana?”.
Karena tujuan banyak blog atau website hari ini adalah ranking, bukan solusi. Akibatnya pembaca malah capek sendiri. ChatGPT hadir tanpa iklan, tanpa clickbait, tanpa paragraf basa-basi hanya demi menambah jumlah kata agar naik di Google.
3. ChatGPT terasa seperti berbicara dengan teman pintar
Ketika kamu tanya sesuatu di ChatGPT, rasanya seperti ngobrol sama teman yang pengetahuannya luas dan sabar menjelaskan. Beda dengan Google yang hanya memberimu ribuan link, lalu kamu sendiri yang harus mengumpulkan jawabannya.
Ini salah satu alasan terbesar kenapa orang mulai pindah dari search engine ke AI seperti ChatGPT, Claude, Gemini, atau Copilot.
Tapi, Apakah AI Akan Menggantikan Search Engine 100%?
Foto oleh Caio : https://www.pexels.com/id-id/foto/macbook-air-di-atas-meja-kayu-abu-abu-67112/
Jawaban logisnya: tidak dalam waktu dekat.
Kenapa?
1. AI masih mengandalkan data dari internet
ChatGPT dan AI lainnya tidak menghasilkan pengetahuan dari langit. Mereka belajar dari data di internet, termasuk artikel-artikel yang dibuat dengan SEO untuk search engine. Tanpa website, blog, jurnal, dan berita yang ada hari ini, AI tidak punya bahan untuk belajar.
2. AI belum bisa memberi data real-time dengan validasi kuat
Kalau kamu ingin tahu “harga emas hari ini” atau “jadwal bioskop terbaru”, kamu tetap akan pergi ke Google atau website resmi. AI belum memiliki akses real-time yang langsung update ke semua data layanan publik seperti itu. Google masih jadi jagoan di sini.
3. Kepercayaan publik pada sumber resmi
Untuk topik penting seperti kesehatan, hukum, dan keuangan, banyak orang masih ingin membaca langsung dari situs resmi. Misal dari WHO, Kemenkes, OJK, atau website bank. AI hanya membantu memberi ringkasan, tapi tetap saja sumber akhirnya perlu dicek.
Masa Depan Search Engine: Terancam atau Beradaptasi?
Google dan search engine lain bukan pemain bodoh. Mereka sadar tren ini. Itu sebabnya mereka sekarang menggabungkan AI ke search engine mereka sendiri, seperti Google Search Generative Experience (SGE). Fitur ini akan menampilkan jawaban langsung seperti ChatGPT di atas hasil pencarian.
Dengan kata lain, search engine akan tetap ada, tapi caranya menjawab kebutuhan user akan berubah. Tidak lagi hanya menampilkan daftar link, tapi juga jawaban langsung seperti AI.
Ini artinya dominasi search engine memang terusik, tapi bukan berarti hilang. Mereka justru akan berubah menjadi hybrid antara AI dan mesin pencari tradisional.
Apakah Ini Kabar Buruk Bagi Penulis dan Blogger?
Jawaban menohoknya: ya, jika kamu hanya menulis artikel clickbait basi.
Karena AI bisa merangkum 10 artikelmu hanya dalam 1 paragraf. Tapi jika kamu menulis artikel dengan:
- sudut pandang unik
- analisis mendalam
- pengalaman pribadi
- data original hasil risetmu sendiri
Maka AI tidak akan bisa menggantikanmu. Karena AI tidak memiliki pengalaman dan opini sebagai manusia. AI hanya mengulang dan merangkum apa yang sudah ada. Di sinilah keunggulan manusia yang akan selalu dibutuhkan.
Lalu, Apa Yang Akan Terjadi Ke Depan?
✅ Search engine akan kehilangan sebagian besar user yang hanya ingin jawaban singkat dan cepat.
✅ AI seperti ChatGPT akan menjadi assistant utama untuk kebutuhan informasi sehari-hari.
✅ Website dan blog yang hanya fokus ke SEO clickbait akan mati perlahan.
✅ Konten-konten yang memiliki value original dan human insight akan bertahan dan justru menjadi sumber pembelajaran AI di masa depan.
Search Engine Akan Terusik, Tapi Tidak Hilang
AI seperti ChatGPT sudah jelas akan terus berkembang, dan cara kita mencari informasi di internet akan berubah total. Bukan lagi tentang siapa yang ranking nomor satu di Google, tapi siapa yang paling bisa membantu user dengan cepat dan tepat.
Jika search engine tidak beradaptasi, mereka akan ditinggal. Namun jika mereka menggabungkan AI seperti langkah Google saat ini, maka mereka akan tetap relevan.
Dan bagi kita para penulis, blogger, atau praktisi digital marketing, saatnya berhenti menulis demi SEO saja. Mulailah menulis untuk membantu orang memahami, memberi sudut pandang, dan menjadi “human source” yang akan tetap dibutuhkan AI sekalipun.
